AHY Minta Pemerintah Fokus Tangani dan Cegah Gagal Ginjal Akut

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2022 22:25 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta pemerintah memprioritaskan penanggulangan dan pencegahan penyakit gagal ginjal akut.
Ilustrasi. Korban jiwa penyakit gagal ginjal akut di Indonesia sudah mencapai 99 per 20 Oktober (iStock/AgFang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta pemerintah fokus menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakit gagal ginjal akut di Indonesia.

Sejauh ini telah ada 99 anak yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

"Kasus gagal ginjal pada anak sangat mengkhawatirkan kita semua. Penanggulangan dan pencegahan penyakit yang masih dicari penyebabnya ini harus menjadi prioritas," tulis AHY di akun twitter pribadinya @AgusYudhoyono, Kamis (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY juga meminta para anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang khususnya berada di Komisi IX untuk fokus melakukan langkah-langkah penanggulangan termasuk memberikan informasi yang benar masyarakat.

"Melalui Fraksi Partai Demokrat DPR RI, kami mendorong upaya Kementerian Kesehatan beserta semua mitra untuk fokus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit ini, termasuk dengan memberikan informasi yang akurat dan menyeluruh bagi masyarakat," kata AHY.

Tak ketinggalan, AHY juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang harus kehilangan anaknya akibat penyakit gagal ginjal akut.

"Tak terbayangkan bagaimana rasanya kehilangan buah hati, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan menjalani kehidupan. Bagi para orang tua, mari tingkatkan kewaspadaan dan terus terapkan perilaku hidup sehat," tutup AHY.

Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mendesak pemerintah untuk lekas menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hermawan menyebut hal itu penting dilakukan agar kesadaran dan kewaspadaan bagi masyarakat.

"Ini kan belum ada status KLB. Sebenarnya kita ingin pemerintah segera menetapkan kasus KLB sehingga level awareness-nya tinggi," kata Hermawan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/10).

Namun, Kemenkes masih mempertimbangkan sebelum menetapkan status KLB. Kemenkes melakukan pengkajian bersama para ahli kesehatan dan epidemiologi.

"Para ahli sudah kita libatkan, bagian dari tim ini, apakah nanti perlu dilakukan [penetapan KLB], masih berproses semua," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).

(bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER