Pasien anak gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) usia 11 bulan warga Kota Bandarlampung, meninggal dunia saat perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Pasien balita yang meninggal dunia itu, masuk rumah sakit sekitar dua hari lalu atau pada Jumat (21/10).
Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim atau yang akrab disapa Nunik ini saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com membenarkan satu pasien anak usia 11 bulan yang dirawat di RSUAM telah meninggal dunia, pada Sabtu (22/10) sekira pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan Tim Dokter RSUAM, kata Wagub Nunik, kondisi pasien anak itu memburuk, lantaran tidak bisa buang air kecil.
"Informasi dari dokter rumah sakit, satu pasien meninggal dunia dan satu pasien lainnya masih dirawat intensif," kata Nunik melalui pesan WhatsApp, Senin (24/10).
Menurutnya, selain pasien balita usia 11 bulan tersebut, ada satu pasien anak lagi yang saat ini masih dilakukan perawatan intensif oleh tim medis RSUAM.
"Ada satu pasien anak lagi masih dirawat intensif tim dokter rumah sakit dan kondisinya stabil, semoga pasien bisa sembuh," ungkapnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM), Lukman Pura dikonfirmasi juga membenarkan, pasien anak usia 11 bulan itu meninggal dunia akibat gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI).
"Benar, ada satu pasien balita usia 11 bulan penyakit gagal ginjal meninggal dunia usai dirawat intensif di ICU RSUAM," kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan catatan tim medis, kata Lukman, bayi 11 bulan itu, kondisi pasien sudah memburuk dan mengkhawatirkan sejak masuk dan dirawat di RSUAM. Selain itu juga, kondisinya saat masuk perawatan sudah tidak bisa buang air kecil (BAK).
"Sejak masuk sini (RSUAM), balita itu sudah tidak bisa buang air kecil. Jadi itu salah satu pemicu yang menyebabkan kondisinya menurun," sebutnya.
Terkait meninggalnya satu pasien balita usia 11 bulan gagal ginjal itu, pihaknya akan segera melakukan rapat internal dengan tim dokter RSUAM.
Lukman juga mengatakan, tidak hanya pasien balita 11 bulan yang sudah lebih dulu dirawat, ada satu pasien balita usia 1 tahun warga Kota Bandarlampung juga masih dirawat intensif di RSUAM dan kondisinya sudah mulai stabil meski belum bisa buang air kecil.
"Secara klinis ada perbaikan, suhu tubuh balita sudah turun. Semoga kondisinya bagus, meski masih mengancam karena urine belum keluar," ujarnya.
Ia pun mengingatkan kepada orangtua untuk tidak panik terkait gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI), namun tetap waspada apabila menemui gejala pada anak.
Selain itu, Ia juga meminta kepada orang tua, untuk segera datang ke dokter atau Puskesmas jika anak ada gejala seperti tersebut. Sehingga dengan perlengkapan yang memadai, anak bisa segera ditangani medis.
"Masyarakat jangan panik jika ada gejala panas, batu pilek dan urine tidak keluar, segera cari pertolongan ke tenaga kesehatan terdekat," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya telah membentuk tim yang disesuaikan dengan jumlah dokter serta perawat dan juga menyiapkan sarana prasaran yang dimiliki RSUAM.
"Kami (RSUAM), siap mengantisipasi dengan perlengkapan dan dokter yang ada. Kita sudah ada tim dokter dan perawat," jelasnya.
(zai/isn)