Fakta-fakta Siti Elina, Perempuan Bersenpi Hendak Terobos Istana

CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2022 06:37 WIB
Ilustrasi. Rumah Siti Elina dipasangi garis polisi. (Foto: CNN Indonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi merilis identitas perempuan hendak terobos Istana Kepresidenan yang menodongkan pistol kepada personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Perempuan itu bernama Siti Elina dan beralamat di Jakarta Utara.

"Atas nama Siti Elina. Alamat Kp Mangga Koja, Jakarta Utara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/10).

Aksi Siti Elina mencoba menerobos penjagaan Istana Kepresidenan Jakarta terjadi pada Selasa (25/10). Ia membawa senjata api miliknya. Aksi Siti itu gagal setelah terpergok oleh anggota Paspampres.

Siti Elina kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Ia dijerat menggunakan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api secara ilegal. Selain itu, polisi juga menjeratnya dengan Pasal 335 KUHP.

Menurut polisi, penangkapan dan pemeriksaan terhadap Siti Elina sesuai prosedur. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan Siti Elina terkait dengan radikalisme dan teror.

Berikut fakta-fakta terkait kasus Siti Elina yang dirangkum CNNIndonesia.com.

Curi Senjata Milik Paman

Polisi menyebut Siti Elina mengambil senjata api milik pamannya yang mantan personel ABRI.

"Senjata ini baru sehari sebelum diambil yang bersangkutan secara diam-diam ini milik pamannya. Kemudian dibawa saat akan ke Istana," kata Hengky Haryadi.

Siti Elina melakukan aksinya dengan membawa senjata api tanpa peluru. Hengki mengatakan senpi itu diamankan oleh Paspampres dan kemudian diserahkan ke anggota polisi lalu lintas.

"Diserahkan itu kondisinya terpisah, pistol dan magasin, di magasin itu satu selongsong, tanpa proyektil, ini masih kita dalami," kata dia.

Ingin Temui Jokowi

Motif utama Siti Elina coba menerobos pengamanan Istana Kepresidenan sambil membawa senjata api adalah untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Ia ingin bicara ke Jokowi soal kesalahan Indonesia memilih Pancasila sebagai ideologi. Siti dikabarkan sudah tiga kali mendatangi wilayah Istana Kepresidenan Jakarta.

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan Siti juga bercerita sempat bermimpi masuk surga sebelum beraksi di istana. Mimpi itu dimaknai Siti dengan melaksanakan aksi di istana.

Medsos Terhubung Akun HTI dan NII

Aswin Siregar mengatakan media sosial milik Siti terhubung dengan akun yang terindikasi eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hingga NII (Negara Islam Indonesia).

Aswin mengatakan Densus 88 langsung menerjunkan tim untuk bergabung dengan penyidik Polda Metro Jaya saat mendapati laporan wanita berpistol mau menerobos Istana.

Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid menyebut Elina sebagai pendukung simpatisan HTI yang sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia karena menyebarkan paham khilafah yang tak sesuai dengan Pancasila.

Guru dan Suami Terafiliasi NII

Polisi mengungkapkan guru dan suami dari perempuan bernama Siti Elina diduga memiliki afiliasi ke jaringan kelompok NII Jakarta.

Polisi mengungkapkan bahwa BU merupakan suami Siti yang diduga memiliki jabatan sebagai pembantu bendahara NII Jakarta Utara. Sementara JE adalah guru yang mendoktrin yang bersangkutan

"Setelah pemeriksaan akun dan analisis ditemukan dua orang lainnya yang juga terhubung dengan kelompok NII Jakarta. Yaitu atas nama BU dan JM. BU dan JM diketahui sudah berbaiat kepada Amir NII," kata Aswin.

Rumah Dipasang Garis Polisi

Garis polisi telah terpasang di rumah Siti Elina usai perempuan itu diamankan. Pantauan CNNIndonesia.com, rumah tersebut berada di Jalan Gang Syawal Raya, RT 013 RW 03, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Pengakuan warga sekitar mengatakan Siti sempat bertanya perihal bantuan sosial dan pajak rumah kepada Ketua RT.

Istri dari Ketua RT 013 RW 03 Nurjanah mengatakan Elina sempat menghubungi untuk bertanya perihal bansos yang tidak diterimanya.

Polisi Sita Senpi dan Buku

Polisi menyita barang bukti berupa senjata api hingga beberapa buku dari tangan Siti Elina dalam kasus ini. Barang bukti itu pun ditampilkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu.

"Barang bukti yang ada saat ini satu senjata sejenis FN, dua Air Gun, satu senjata tajam berbentuk pistol," kata Aswin.

Ada tiga buah buku yang disita polisi. Masing-masing berjudul 'Jalan Menuju Hidayah', 'Luruskan Aqidah Anda', serta 'Pribadi dan Akhlak Rosul'. Tak hanya senpi dan buku, terlihat pula barang bukti berupa amunisi, tas, pakaian yang digunakan Siti saat melakukan aksinya.

(rzr/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK