Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi Riau 2019-2022 M Syahrir dalam kasus dugaan suap pengurusan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU), tetapi belum melakukan penahanan.
Sebab, Syahrir diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi pada Rabu (26/10). Selain Syahrir, KPK juga memeriksa satu saksi lainnya atas nama Erie Suwondo (ASN).
"Kedua saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan pengajuan dan pengurusan HGU di Kanwil BPN Provinsi Riau yang diduga dapat dikondisikan agar segera disetujui dengan adanya pemberian sejumlah uang pada pihak yang terkait dengan perkara ini," ujar Plt Juru Bicara KPK Ipi Maryati Kuding, Kamis (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan sumber CNNIndonesia.com, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini. Yaitu M Syahrir sebagai penerima suap serta pemilik Hotel Adimulia Frank Wijaya dan General Manager PT Adimulia Agrolestari Sudarso sebagai pemberi suap.
Syahrir dan Frank Wijaya sudah dicegah KPK untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung mulai 6 Oktober 2022 sampai dengan 6 April 2023.
Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra, di mana ia telah divonis dengan pidana 5 tahun dan 7 bulan penjara serta pidana denda Rp200 juta subsider empat bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru.
Andi Putra dinilai terbukti menerima suap terkait dengan pengurusan perpanjangan izin HGU PT Adimulia Agrolestari. Suap diberikan oleh General Manager PT Adimulia Agrolestari Sudarso yang telah divonis dengan pidana dua tahun penjara ditambah denda Rp200 juta subsider empat bulan kurungan.
Namun, kasus ini belum inkrah karena jaksa KPK dan Andi Putra mengajukan banding.
Dalam proses penyidikan, KPK setidaknya telah menggeledah perusahaan dan kediaman para pihak terkait dengan perkara. Penyidik KPK mengamankan dan menemukan berbagai dokumen dan uang dalam pecahan mata uang asing dengan jumlah sekitar Sin$100 ribu.
(ryn/tsa)