Banjir Kepung Lampung Selatan, Dua Orang Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2022 21:59 WIB
Ketingian air rata-rata mencapai 1 meter, 1,5 meter hingga 2 meter lebih di permukiman warga.
Banjir menerjang 3 kecamatan di Lampung Selatan, ratusan warga mengungsi dan dua orang dilaporkan tewas. (CNNIndonesia/Zainal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir menerjang sejumlah wilayah di Lampung Selatan usai hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (26/10) hingga Kamis (27/10). Banjir yang merendam ratusan rumah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan ratusan orang mengungsi.

Banjir merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Sidomulyo, Katibung dan Candipuro, Lampung Selatan. Banjir terjadi usai luapan Way Ketibung, Way Campang dan Way Kalang.

Adapun permukiman warga yang terdampak banjir di Kecamatan Sidomulyo adalah Desa Sukamaju, Kota Dalam, Suak, Sukabanjar, Talang Baru, Sidodadi, Sidorejo dan Sidomulyo dengan ketingian air rata-rata mencapai 1 meter, 1,5 meter hingga 2 meter lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Sukamaju, Absorihim menyebut dua orang warganya meninggal dunia akibat tenggelam terseret arus banjir. Kedua korban meninggal dunia tersebut bernama Halimah usia 14 tahun dan Romlah usia 12 tahun. Sementara satu korban lagi yakni balita usia 4 tahun, bisa diselamatkan warga.

"Benar, ada dua korban meninggal dunia dan kedua korban ini merupakan kakak beradik,"kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/10) sore.

Informasi yang diterima CNNIndonesia.com, rumah warga di Kecamatan Sidomulyo yang terdampak banjir seperti Desa Sidodadi ada 140 rumah, Desa Suak 60 rumah, Desa Kota Dalam 80 rumah dan Desa Talang Baru sebanyak 78 rumah. Sementara beberapa desa lainnya di Kecamatan Sidomulyo terdampak banjir masih dalam pendataan.

Camat Candipuro, Ahmad Solatan mengatakan desa yang terdampak banjir paling parah yakni tiga desa: Banyumas, Beringin Kencana dan Sinar Pasmah.

"Ada tiga desa yang terdampak banjir paling parah, ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/10) malam.

Solatan mengatakan selain merendam ratusan rumah warga, ada dua orang warga Tasik, Desa Banyumas seorang laki-laki dan perempuan usia 30 tahun terseret arus air ketika hendak mencari ikan tak jauh dari rumahnya saat debit air belum tinggi.

"Kedua korban tersebut, saat ini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian oleh petugas BPBD dan pihak kepolisian,"ungkapnya. Dikatakannya, hingga malam ini warga masih dilakukan evakuasi oleh petugas gabungan.

(zai/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER