JK Harap Anies Pilih Cawapres Tak Utamakan Popularitas-Elektabilitas

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Okt 2022 16:40 WIB
Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menyarankan Anies Baswedan memilih calon wakil presiden berdasarkan riwayat kinerja terutama di level nasional.
Jusuf Kalla berharap Anies tak menunjuk bakal calon wakil presiden cuma berdasarkan elektabilitas dan popularitas. (Foto: Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menyarankan Anies Baswedan agar memilih calon wakil presiden dengan tidak mengutamakan pada popularitas dan elektabilitas. 

"Wakil itu pertama dinilai pertama bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya," kata JK di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK memberi contoh dirinya, Boediono dan Ma'ruf Amin. Dia mengatakan semuanya tidak pernah kampanye namun berhasil memenangkan pilpres bersama capres yang didampingi.

"Saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai (Ma'ruf) pernah kampanye enggak? Enggak pernah," kata JK.

JK mengakui bahwa popularitas menjadi tolok ukur yang kerap dipakai. Akan tetapi, JK tetap menganggap penting riwayat kinerja seseorang.

Dia yakin masyarakat pun memiliki penilaian yang sama. Meskipun popularitas tinggi, masyarakat tetap merujuk pada riwayat kinerja calon pemimpinnya.

Mengenai dua nama yang menguat untuk menjadi cawapres Anies, JK menganggap mereka sosok yang baik. Dua nama yang dimaksud adalah Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat dan Ahmad Heryawan dari PKS.

"Semua baik. Berarti koalisi kata Anies," ucap JK.

Terpisah, Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief memiliki pendapat berbeda. Andi tetap menanggap penting popularitas dan elektabilitas seorang tokoh.

Dia merujuk pada pengalaman Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla dan Hamzah Haz. Semuanya pernah menjadi wakil presiden. Lalu kalah di Pilpres ketika menjadi calon presiden.

"Ibu Megawati kalah di 2009, Pak JK kalah di 2009, kemudian Pak Hamzah Haz kalah di 2004," kata Andi," kata dia.

(bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER