Cak Imin Bergegas Tinggalkan Istana saat Ditanya Kasus Kardus Durian

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2022 11:46 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bergegas meninggalkan Istana saat ditanya mengenai rencana KPK mengusut kembali kasus kardus durian.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bergegas meninggalkan Istana saat ditanya mengenai rencana KPK mengusut kembali kasus kardus durian. Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kabur saat ditanya mengenai rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kembali kasus 'kardus durian'.

Momen itu terjadi setelah ia dan sejumlah elite PKB menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Awalnya, Cak Imin berbicara panjang lebar mengenai usulan-usulan program untuk Jokowi.

Pada akhir jumpa pers, CNNIndonesia.com meminta tanggapan Cak Imin terkait rencana KPK tersebut. Namun, ia memilih meninggalkan lokasi dan bergegas masuk mobil.



Cak Imin konsisten menutup mulut terhadap pertanyaan itu. Ia bergegas menutup pintu mobil dan meninggalkan Istana.

Pada pertemuan itu, Cak Imin mengajukan sejumlah program kepada Jokowi. Salah satunya mengenai penambahan subsidi BBM untuk pengendara sepeda motor dan kendaraan umum.

Ia juga meminta Jokowi merevisi aturan mengenai penggunaan anggaran di DPRD. Cak Imin menilai anggota DPRD merasa kekurangan terhadap anggaran yang ada.

"Hari ini diseragamkan, [anggota DPRD di daerah] yang mampu tidak merasa terfasilitasi dengan baik, yang memang miskin ya memang enggak ada masalah," ujarnya

"Oleh karena itu, [PKB mengusulkan anggaran anggota DPRD] tidak diseragamkan lagi, tetapi anggaran DPR itu sesuai dengan Perpres 33 diserahkan sepenuhnya kepada kemampuan fiskal daerah," imbuh Cak Imin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan akan mengusut kembali kasus dugaan korupsi "kardus durian". Ia meminta publik ikut mengawasi kerja KPK.

Kasus "kardus durian" terungkap lewat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 25 Agustus 2011. KPK menangkap dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

KPK juga meringkus kuasa direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati. Dharnawati ditangkap bersamaan dengan barang bukti uang Rp1,5 miliar yang dibungkus dengan kardus durian.

Pada persidangan, ia menyebut duit itu ditujukan untuk menteri tenaga kerja dan transmigrasi, yang kala itu dijabat oleh Cak Imin.

Cak Imin pernah diperiksa oleh KPK terkait kasus itu pada 3 Oktober 2011. Dia membantah terlibat dalam kasus kardus durian tersebut.

"Penyuapan yang terjadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan saya. Tidak ada perintah dari saya, tidak ada pembicaraan langsung maupun tidak langsung dari saya," kata Cak Imin kala itu usai diperiksa KPK.

(dhf/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER