PKS soal Deklarasi Koalisi 10 November Batal: Bukan Tanda Keretakan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2022 15:24 WIB
PKS mengatakan pembatalan rencana deklarasi koalisi dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat pada 10 November 2022 bukan berarti tanda keretakan.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengatakan pembatalan rencana deklarasi koalisi antara partainya dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat pada 10 November 2022 bukan berarti tanda keretakan.

Menurutnya, hal tersebut merupakan proses alami dalam membangun koalisi demi mencapai titik temu kepentingan semua pihak terkait.

"Mundurnya deklarasi tersebut bukan berarti tanda keretakan atau ancaman, tetapi ini merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi. Karena inti dari koalisi adalah bertemunya titik kepentingan semua pihak yang akan berkoalisi," ucap Kholid saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/11).

Ia menerangkan, pihaknya menghormati wacana mendeklarasikan koalisi pada 10 November 2022 yang merupakan usulan Partai NasDem. Namun, menurutnya, pembahasan di tim kecil antara NasDem, PKS, Demokrat belum tuntas.



Kholid bilang, PKS ingin menyelesaikan sejumlah hal lebih dulu sebelum deklarasi koalisi dilakukan.

"Jadi, kami ingin menuntaskan terlebih dahulu, seperti platform, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan pasangan capres [dan] cawapres," ujarnya.

Dia pun menyampaikan bahwa waktu pelaksanaan deklarasi koalisi tergantung pada dua hal, yaitu perkembangan pembahasan di tim kecil serta proses internal di masing-masing parpol.

Bagi PKS, menurut Kholid, hasil pembahasan di tim kecil akan dilaporkan ke Majelis Syuro untuk diambil keputusan.

"Sudah banyak hal yang disepakati. Mungkin nanti terkait simulasi cawapres kita akan lakukan kajian bersama empat pihak yaitu PKS, NasDem, Demokrat, dan capres. Nanti kita akan lihat simulasi yang terbaik yang bisa diterima empat pihak," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan bahwa rencana deklarasi koalisi partainya dengan Partai Demokrat dan PKS dilakukan pada 10 November 2022 mendatang.

Menurutnya, ada sejumlah alasan deklarasi koalisi itu batal diselenggarakan. Pertama, Majelis Syura PKS baru menggelar rapat pada Desember 2022 mendatang. Kedua, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru pulang ke Indonesia pada 10 November 2022.

"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama, karena memang satu PKS akan rapat Majelis Syura itu akhir tahun Desember. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu," kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11).

Ia pun menyampaikan bahwa Partai NasDem menghormati mekanisme yang berlangsung di internal Partai Demokrat dan PKS.

Willy memperkirakan deklarasi kemungkinan digelar pada akhir tahun. Namun, ia tak menutup kemungkinan Partai Demokrat dan PKS akan melakukan deklarasi masing-masing lebih dulu.

"Paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertutup kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin PKS. Jadi tidak mesti deklarasi bersama tapi juga partai per partai karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spiritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan " tutur Willy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(mts/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER