Enumerator Mundur Massal karena Honor Dipotong, BRIN Bantah

CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2022 07:39 WIB
Enumerator BRIN mundur massal dari proyek survei demografi dan kesehatan Indonesia(SDKI) 2022 diduga karena pemotongan honor. (Foto: Tangkapan layar web w.brin.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Program Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2022 yang dihelat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diwarnai kabar pengunduran massal enumerator.

Awalnya, sejumlah netizen yang mengaku menjadi enumerator program itu membagikan keluh kesah di media sosial. Mereka mengeluhkan uang pelatihan tak kunjung dibayar.

Kemudian, keluhan berkembang hingga pemotongan honor. Salah satu enumerator bernama Dhinia Eka Wahyuning Resti mengatakan awalnya BRIN menjanjikan honor hingga Rp30 juta untuk satu tim.

Rincian honor itu berubah di akhir masa pelatihan. Dia menyebut total honor yang didapat menjadi sekitar Rp20 juta.

Dhinia dkk. melayangkan protes, tetapi BRIN justru kembali mengurangi honor. Dia menyebut total honor menjadi sekitar 20 persen dari jumlah yang ditawarkan di awal.

Info yang barusan saya dapat di grup, semua tim, dari Indonesia timur mundur semua. Jawa itu tinggal yang di Jember dan di Lumajang. Di Bangen masih ada dua tim, Jateng, Jogja. Di Sumatera masih ada yang bertahan," ucap Dhinia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/12).

Dhinia mengatakan SDKI 2022 seharusnya mulai pada 13 Oktober. Namun, hingga saat ini program itu belum jalan karena para enumerator tak cocok dengan perubahan honor.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko membantah pernyataan Dhinia. Dia menyebut tak ada pemotongan honor karena program SDKI 2022 belum berjalan.

"Lo, lah, memang belum berkontrak. Jadi, ya belum ada nominalnya. Karena itu, saya kurang paham dari mana bisa terpotong 80 persen, nominalnya saja belum ada," ucap Handoko kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/11).

Dia berkata saat ini BRIN baru memiliki calon enumerator. BRIN masih membekali para enumerator sejak 13 Oktober.

Handoko mengklaim Siap 2022 digelar sesuai jadwal. Menurutnya, program itu akan dilaksanakan awal tahun depan.

"SDKI memang direncanakan fokus di awal 2023 untuk pelaksanaan lapangannya agar data bisa konsisten dengan fokus pelaksanaan yang diupayakan sependek mungkin," tuturnya.

(rzr/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK