Polda Kaltara Bongkar Pungli Pelabuhan Tarakan, Pejabat Jadi Tersangka

CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2022 13:34 WIB
Pengungkapan aksi pungli berawal dari laporan mengenai pemerasan di KSOP Kelas III Tarakan di wilayah Pelabuhan Tarakan.
Ilustrasi pungli dan pemerasan. Polda Kaltara bongkar aksi pungli pejabat di Pelabuhan Tarakan. (iStock/Jaka Suryanta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Kalimantan Utara (Kaltara) menetapkan satu tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan atau gratifikasi Pelabuhan Tarakan.

"Tersangka IS selaku Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut," kata Direktur Reskrimsus Polda Kalimantan Utara Kombes Hendy F Kurniawan dalam keterangannya, Kamis (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendy mengungkapkan penetapan tersangka bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Selasa (8/11). OTT dilakukan berdasarkan informasi bahwa terjadi aksi pungutan liar (pungli) dan pemerasan di KSOP Kelas III Tarakan di wilayah Pelabuhan Tarakan.

"Ada dugaan tindak pidana korupsi pemerasan atau gratifikasi dalam pelaporan warta kedatangan dan warta keberangkatan kapal pada Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut," ucap dia.

Dalam kasus ini, tersangka IS dijerat Pasal 12 huruf e Subsidair Pasal 12 B ayat 1 dan ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana.

Hendy turut menyampaikan bahwa aksi pungli pada angkutan laut berdampak pada penambahan biaya proses pengiriman barang. Bahkan, lanjut Hendy, juga terjadi efek domino yang berdampak pada naiknya harga-harga di end user atau masyarakat

"Dengan kondisi ekonomi saat ini, sesuai arahan Bapak Presiden RI, meringkas birokrasi dan menghemat pengeluaran dalam pendistribusian barang agar harga-harga barang di Kaltara stabil tidak terbebani cost yang tidak perlu," tuturnya.

Hendy menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan hingga penindakan terhadap aksi pungli maupun pemerasan terkait pengiriman barang lewat angkutan laut ini.

(dis/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER