Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mulai melakukan pendataan tokoh-tokoh untuk diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Salah satunya mendiang Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir setuju dengan usulan Buya Syafii jadi pahlawan nasional dari Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, bulan lalu.
"Sangat tepat, Buya Syafii layak untuk menjadi pahlawan nasional. Karena jejak kebangsaannya sudah diakui masyarakat secara lintas batas," kata Haedar usai peresmian Serambi Buya Syafii di Gamping, Sleman, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggal nanti pengusulannya selain dari Muhammadiyah, juga dari berbagai pihak sebagaimana persyaratan yang memenuhi syarat administrasi," lanjutnya.
Muhammadiyah, lanjut Haedar, juga tengah mendata calon-calon yang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional selain Buya Syafii Maarif. Misalnya Siti Hayinah Mawardi dan Siti Munjiyah yang aktif di Kongres Perempuan Indonesia.
"Tinggal nanti terserah pemerintah, mana yang didahulukan. Ibu Munjiyah dan Ibu Hayinah masuk dalam daftar kami, nanti tokoh-tokoh berikutnya termasuk tentu saja Buya Syafii Maarif," kata Haedar.
Sebelumnya, Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Sijunjung mengusulkan agar Ahmad Syafii Maarif menjadi pahlawan nasional.
Kedua belah pihak menyepakati kerjasama dalam penyusunan naskah kajian akademik dalam rangka pengusulan Buya Syafii sebagai pahlawan nasional.
Buya Syafii yang dikenal sebagai ulama yang juga cendekiawan Islam wafat pada 25 Mei 2022 di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Jenazahnya dikebumikan di Kompleks Pemakaman Husnul Khatimah, Nanggulan, Kulon Progo, DI Yogyakarta.