Pengibaran bendera bintang kejora oleh sekelompok mahasiswa memicu kericuhan di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Kota Jayapura, Kamis (10/11).
Polisi mengamankan sejumlah mahasiswa dalam peristiwa tersebut. Kericuhan sempat membuat polisi terpaksa menembakkan gas air mata di lingkungan kampus.
"Memang ada sekelompok yang diduga mahasiswa. Mereka melakukan orasi di dalam areal kampus USTJ dengan membentangkan 2 (bendera) bintang kejora," kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Victor D Mackbon dikutip dari detikSulsel, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Victor mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari pihak kampus. Ia mengatakan pihak kampus telah berupaya melarang namun tidak dihiraukan.
"Salah satu pembantu rektor menghubungi kami bahwa untuk mengamankan orang tersebut. Karena ada upaya intimidasi dari sekelompok orang itu terhadap pengurus universitas. Dia melakukan pengancaman," ungkapnya.
Polisi yang langsung datang ke lokasi mengamankan pengibar bendera tersebut. Mulanya mereka bersedia ikut untuk memberikan klarifikasi. Namun aksi persuasif itu mendapat pengadangan oleh sekelompok massa hingga terjadi bentrok.
"Anggota di dalam beserta pengurus ini gak bisa keluar (karena diadang). Akhirnya kita imbau, mereka gak mau, malah melempar petugas," kata Victor.
Saat melakukan pengamanan, Victor juga menyebut massa melempari petugas dengan batu. Massa diperkirakan berjumlah seratusan orang diduga dari kelompok pengibar bendera bintang kejora.
"Kurang lebih ada ratusan, menutup pagar. Anggota gak bisa keluar. Diduga (massa) dari kelompok mereka," tuturnya.
Polisi mengungkap ada 4 orang yang mengalami luka-luka akibat bentrok tersebut. Korban luka merupakan dosen dan aparat kepolisian.
"(Massa) melakukan penganiayaan. Karena ada dosen yang dianiaya dan juga aparat yang dilempar batu," ungkap Victor.
Mengutip dari Antara, Victor Mackbon mengatakan pihaknya mengamankan sebanyak 13 orang dalam kericuhan tersebut. Mereka yang ditangkap salah satu alasannya lantaran melempari aparat ketika hendak dibubarkan.
"Penyidik masih memeriksa ke-13 mahasiswa tersebut," kata Mackbon.
Wakil Rektor USTJ Bidang Kemahasiswaan Isak Rumbarar mengakui adanya mahasiswa yang diamankan di Polresta Jayapura Kota. Akan tetapi, ia belum bisa memastikan apakah ada orang selain mahasiswa yang ikut demonstrasi dan ditangkap polisi.
"Saya belum bisa memastikan apakah mereka semua mahasiswa," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini
(tim/ain)