Kota Padang dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (11/11) siang. Cuaca ekstrem tersebut membuat beberapa daerah mulai digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa.
Pantauan CNNIndonesia.com, beberapa daerah di Kota Padang yang mengalami banjir tersebut yaitu di daerah Lubuk Lintah, Seberang Padang, dan Bungus. Bahkan, beberapa jembatan penyeberangan tidak bisa dilalui akibat luapan air sungai, seperti di Jembatan Pauh, Kota Padang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan kondisi cuaca pada siang dan sore pada Jumat (11/11) terpantau hujan dengan intensitas sedang di sebagian Sumbar terutama pada daerah pesisir barat. Kabupaten Mentawai, Pasaman Barat, Kota Padang hingga Pesisisr Selatan mengalami kondisi yang serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan pada bagian tenggara Sumbar seperti Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, dan lain sebagainya juga ikut merasakan hujan ekstrem itu," jelasnya.
Yudha mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut terjadi akibat adanya anomali peningkatan suhu muka laut di Samudera Hindia. Oleh karena itu, suplai uap air pada wilayah Sumbar, terutama pada bagian pesisir barat melebihi intensitas dalam keadaan normal. Selain itu, pola arus aliran angin juga membuat pertemuan massa udara menjadi lebih berat.
"Kedua kombinasi tersebut menyebabkan timbulnya hujan dengan intensitas tinggi serta dalam durasi yang sangat panjang," jelasnya.
Kondisi cuaca di Kota Padang dan di beberapa daerah di Sumbar termasuk ke dalam cuaca ekstrem karena telah melebihi batas maksimum intensitas curah hujan dalam keadaan normal, yaitu 50mm/3jam atau 150mm/hari.
"Sudah, untuk pengukuran curah hujan sudah 70mm dalam 3 jam," katanya.
Pihaknya memperkirakan bahwa hujan masih dapat terjadi pada siang hingga malam hari selama dua hari ke depan.
"Kami menghimbau untuk tetap mewaspadai titik-titik rawan bencana longsor dan pohon tumbang serta menghindari daerah rawan banjir," jelasnya.