Sejumlah kader dan simpatisan PDIP menggeruduk kader Gerindra Desmond Junaidi Mahesa saat makan siang di sela kunjungan kerja bersama rombongan kolega parlemen di Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (10/11).
Hal ini imbas pernyataan Desmond bahwa permintaan PDIP agar negara meminta maaf kepada Presiden pertama RI Sukarno buntut pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 mengada-ada, dan muncul atas kemauan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai digeruduk, Desmond pun menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan dia yang menyentil PDIP dan Megawati Soekarnoputri terkait Presiden pertama RI Sukarno.
"Disuruh minta maaf, ya saya minta maaf karena kalimat itu juga. Menurut saya kalimat itu juga tidak layak," kata Desmond usai pertemuan Komisi III DPR dengan Pemprov Jateng dan Polda Jateng di Mapolda Jateng, dikutip dari detikJateng, Jumat (11/11).
Merespons tindakan penggerudukan itu, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan fraksinya akan membahas masalah Desmond dengan PDIP buntut pernyataannya tentang Sukarno.
"Iya kita monitor itu dan kami akan bicarakan di internal fraksi mengenai hal tersebut," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meminta Partai Gerindra menindak tegas Desmond usai menyentil Megawati Soekarnoputri terkait Presiden pertama RI Sukarno.
"Demi membangun hubungan yang harmonis, ya tentu saja pernyataan yang menyakitkan tersebut ya perlu diberikan suatu tindakan karena menunjukkan sikap ketidakpantasan sebagai anggota DPR RI," kata Hasto di Surabaya, Jumat (11/11).
Hasto mengingatkan hal semacam ini tak hanya sekali dilakukan Desmond. Ia berharap Gerindra serius menindak kader yang juga duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.
"Sehingga kali ini partai harus menanggapi itu secara serius," ujarnya.
Hasto mengatakan Desmond tak paham perspektif sejarah tentang Bung Karno. Ia menilai apa yang dilakukan Desmond sudah jauh dari sikap-sikap seorang anggota DPR.
Menurutnya apa yang disampaikan Desmond, tidak hanya menyakiti hati seluruh kader PDIP, tapi juga melukai masyarakat yang meneladani sosok Bung Karno.
"Saudara Desmond tidak memahami perspektif history," katanya.
(cfd/end)