ANALISIS

Relasi Jokowi dan Surya Paloh di Titik Terendah

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2022 08:01 WIB
Relasi Presiden Jokowi dengan Ketum NasDem Surya Paloh dinilai sudah renggang setelah Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Presiden Jokowi disebut akan mencopot menteri-menteri dari NasDem setelah partai besutan Surya Paloh itu telah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Melihat situasi politik terkini, Jamiluddin tak menutup mata dengan kemungkinan NasDem akan dilepas Jokowi dari koalisi. 

Menurutnya, hal itu diperlukan agar ada kejelasan baik bagi NasDem maupun Jokowi dalam melangkah menghadapi Pilpres 2024.

Ia menilai jika NasDem keluar dari koalisi, mereka akan lebih leluasa mengusung Anies. Misal dalam kampanye nanti, NasDem sudah tidak perlu merasa risih bila Anies mengkritik pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Jamiluddin meyakini Jokowi tak akan melepas NasDem dari koalisi dalam waktu dekat. Menurutnya, Jokowi tak ingin melihat ruwetnya kondisi kabinet karena melepas NasDem secara tiba-tiba.

"NasDem juga akan mengubah perannya menjadi partai oposisi bersama Demokrat dan PKS. Dengan begitu, NasDem akan lebih leluasa melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan," katanya.

Senada, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai hubungan Paloh dan Jokowi berada di titik terendah setelah berjalan intim selama delapan tahun terakhir.

Agung menyebut relasi keduanya 'bertepuk sebelah tangan' usai NasDem mengusung Anies. Ia mencontohkan gesture Jokowi yang enggan dipeluk Paloh ketika HUT Golkar beberapa waktu lalu.

"Relasi persahabatan tersebut bertepuk sebelah tangan. NasDem sebagaimana pidato Surya Paloh, masih menganggap Presiden Jokowi sebagai teman, namun sebaliknya ini tak bersambut. Mulai terbukti ujungnya pada perayaan HUT Nasdem Jokowi tak hadir," kata Agung.

Agung mengatakan pelbagai rentetan kejadian itu menandakan langkah Paloh mengusung Anies mendapatkan respons kurang positif dari eksternal, khususnya Jokowi.

Keputusan mencalonkan Anies itu pula, lanjutnya, memberi konsekuensi politik bagi NasDem didepak dari kabinet.

NasDem kini mendapatkan tiga posisi menteri di kabinet yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

"Secara institusional kemungkinan menteri-menteri NasDem untuk di-reshuffle mengemuka," ujarnya.

Agung mengatakan kemungkinan reshuffle bakal bertiup kencang bila masa kampanye atau bahkan prakampanye mulai berlangsung. Ia menilai kritik dan saran akan dilancarkan para pihak yang maju Pilpres secara bertubi-tubi.

"Sebagai konsekuensi logis narasi perubahan dan keberlanjutan yang dibawa Anies akan menjadi satu paket ramuan pembangunan agar pemerintahan yang ia bangun dapat berlangsung konstruktif," katanya.

Di sisi lain, Agung mengatakan kemungkinan koalisi NasDem bersama PKS-Demokrat diprediksi semakin mengkristal. Ia mengatakan pekerjaan rumah terdekat koalisi ini adalah segera memutuskan nama calon wakil presiden pendamping Anies.

"Yang mampu memimpin agar koalisi ini tak layu sebelum berkembang," ujarnya.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER