Kepolisian menemukan kapur barus hingga bedak bayi di rumah yang menjadi lokasi tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi menyebut bahwa kedua barang itu tak ditaburkan ke jasad yang ditemukan di rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kapur barus dan bedak bayi) tidak ditabur (di jenazah)," kata Avrilendi saat dihubungi, Selasa (15/11).
Avrilendi menyebut temuan kapur barus itu merupakan hal lumrah karena memang kerap digunakan untuk menghilangkan bau.
"Ada di beberapa ya itu (kapur barus) kan biasa. Kayak kita di rumah di lemari kita kasih kamper. Ya, jadi memang ada temuan itu tapi masih dipelajari," tuturnya.
Avrilendi turut menyampaikan bahwa bedak bayi ditemukan di sebuah kamar di dalam rumah tersebut dan dalam keadaan utuh.
"Bedak bayi ya di kamar. Enggak dicecerkan ke tubuh mayat," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko sempat menyebutkan bahwa ada jasad yang ditaburi dengan kapur barus yang bertujuan untuk menutupi kematian korban. Terlebih, keempat jasad itu tak meninggal dalam waktu yang bersamaan.
"Bapaknya meninggal disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu," kata Yani saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (12/11).
Diketahui, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).
Hingga saat ini, polisi belum mengungkap penyebab kematian korban. Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.
Polisi lantas melakukan olah TKP ulang dan menemukan beberapa bukti baru, mulai dari bungkus bekas makanan hingga struk belanja. Dengan temuan ini, dugaan bahwa keempatnya tewas karena kelaparan masih belum diambil sebagai sebuah kesimpulan.
Di sisi lain, muncul isu bahwa keluarga itu diduga menganut paham apokaliptik. Namun, polisi belum bisa menyimpulkannya sebab proses penyelidikan masih berjalan.
![]() |