Pemuda Pancasila Jadi Guru Dadakan di SDN 1 Pondok Cina Depok
Pemuda Pancasila (PP) kota Depok hadir sebagai relawan menggantikan guru-guru yang absen di SDN 1 Pondok Cina, Depok.
PP menyebut telah menggantikan peran guru-guru di sana sejak tiga hari yang lalu, di sana mereka mengajarkan berbagai mata pelajaran bagi para siswa.
"Dari hari Senin kemarin, sudah tiga hari, kita ajarin matematika, IPS, IPA, olahraga, PKN, bahasa Indonesia, maupun membaca dan menulis," kata Elsa Silvia Ketua Sapma PP kota Depok, di lokasi, Rabu (16/11).
Sejak tiga hari berjalan, PP sendiri menurunkan berkisar 20-an anggota, yang 7 hingga 10 orang akan mengajar para siswa, sementara sisanya untuk berjaga agar siswa tidak keluar dari areal sekolah.
Elsa menuturkan pada awalnya mereka tidak berniat untuk mengajar dan hanya berniat untuk sekedar menghibur dengan membagikan susu kotak kepada para siswa.
Tetapi, setelah melihat kondisi yang kian menyedihkan dengan absennya para guru, ia menyebut pihaknya tergugah untuk mengajar di sana.
"Pertama kami awalnya enggak tau kalau sekolah sudah diliburkan, awalnya niatnya kami mau berikan susu kepada adik-adik," kata dia.
"Kami melihat agak sedikit sedih karena pure enggak ada guru yang hadir," sambungnya.
Absennya para guru ini bertalian dengan wacana relokasi sekolah, yang kemudian, dalam beberapa waktu terakhir guru-guru yang mengajar di sana tidaklah lagi hadir ke sekolah.
Untuk diketahui, sejumlah orang tua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, menolak relokasi anak-anak mereka dilebur dengan sekolah lain.
Peleburan itu dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) yang berencana mengalihfungsikan lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid raya.
(mnf/ain)