Warga Terdampak Normalisasi Ciliwung Bakal Direlokasi ke Pasar Rumput

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan warga yang terdampak normalisasi Sungai Ciliwung akan direlokasi ke Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

"Semua yang terdampak, untuk yang dikategorikan relokasi, kita harapkan dia bisa bersedia dipindahkan ke Rusun Pasar Rumput," kata Yusmada saat dikonfirmasi, Rabu (16/11).

Yusmada tidak merinci jumlah warga serta siapa saja yang berhak dan akan direlokasi ke Rusun Pasar Rumput. Menurut dia hal ini perlu pembahasan dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.

"Kita bahas dulu lah, itu kan penyelesaiannya itu enggak sendiri saya," tuturnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung yang sempat mandek di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Di bawah komando Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, normalisasi dikebut. Ia menargetkan normalisasi bisa terealisasi sepanjang 4,8 kilometer.

Normalisasi sungai akan berdampak kepada warga yang tinggal di bantaran sungai. Pemprov DKI menyiapkan dua opsi dalam menangani warga yang terdampak.

"Pertama, warga yang masih memiliki lahan dan alas haknya di pinggir kali akan diganti untung," kata Heru beberapa waktu lalu.

"Kedua, bagi warga yang tinggal di bantaran kali dan tidak memiliki alas hak, kami pindahkan ke rusun," ujar dia menambahkan.

Seperti diketahui, Dinas SDA DKI mengajukan alokasi anggaran Rp469 miliar untuk normalisasi Ciliwung dalam Rancangan APBD 2023. Dana itu akan digunakan untuk pembebasan lahan empat kelurahan prioritas.

Saat ini pembebasan lahan di Cililitan, Rawajati, dan Cawang sudah berjalan. Sementara, di Kelurahan Jatinegara, Kampung Melayu saat ini masih dalam proses land acquisition and resettlement action plan (LARAP) atau persiapan pembebasan lahan.