Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh RC, anak anggota Polri berpangkat komisaris besar (kombes) yang berdinas di Polda Kalimantan Utara terhadap pemuda berinisial FB (16).
Adapun dugaan penganiayaan atau pemukulan itu disebutkan dilakukan pelaku terhadap korban, FB, saat bimbingan belajar (bimbel) pendaftaran calon taruna Akpol di PTIK, Jakarta Selatan.
"Laporan polisinya dibuat di Polres Jaksel," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy saat dihubungi, Kamis (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwandhy menerangkan polisi telah meminta keterangan dari pelapor dan sejumlah saksi. Polisi mendalami laporan tersebut.
Sebelumnya, seorang remaja laki-laki berinisial FB (16) menjadi korban pemukulan saat tengah melakukan bimbingan belajar jasmani di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (12/11).
Aksi pemukulan ini telah dilaporkan oleh ibu korban ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (12/11). Laporan terdaftar dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS, Sabtu, 12 November 2022.
Yusna selaku ibu korban menerangkan aksi pemukulan itu dilakukan oleh terduga pelaku RC karena dituding telah menyembunyikan topi.
"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," kata Yusna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (15/11).
Kata Yusna, akibat pemukulan itu anaknya mengalami sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahkan mengalami trauma.
Berdasarkan keterangan yang didapatkannya, orang tua terduga pelaku merupakan seorang anggota Polri berpangkat komisaris besar dan menjabat di Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Kalimantan Utara. Menurutnya, terduga pelaku juga kerap mencatut nama orang tuanya saat terlibat masalah.
"Dia (anak saya) bilang dia (RC) anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia. Karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa-bawa nama anak Kombes," ucap Yusna.
(dis/tsa)