DPR soal Surpres Panglima TNI Baru: Insyaallah Pekan Ini

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 00:10 WIB
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meyakini Presiden Joko Widodo akan mengirim Surat Presiden soal Panglima TNI baru pekan ini.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meyakini Presiden Joko Widodo akan mengirim Surat Presiden soal Panglima TNI baru pekan ini. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengirim Surat Presiden (Surpres) Panglima TNI baru pengganti Jenderal Andika Perkasa pada pekan ini.

Menurut Lodewijk, DPR memiliki waktu tiga hari sebelum Jumat (25/11) untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap opsi nama yang akan diserahkan pemerintah.

"Insyaallah minggu ini. Karena saya katakan waktu kita tinggal lets say 20 hari tambah 3 tinggal 23 hari," kata dia di Jakarta, Selasa (22/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk UU TNI, Lodewijk menjelaskan pemerintah harus menyerahkan Surpres Panglima TNI baru 20 hari sebelum masa pensiun Andika yang akan habis 21 Desember mendatang. Masa waktu itu dihitung di luar masa reses.

Mengingat masa reses anggota dewan akan jatuh pada 16 Desember, maka masa waktu 20 hari akan habis atau terhitung mulai 25 November. Sehingga, pemerintah persis memiliki waktu hingga Kamis (24/11) untuk mengirimkan Surpres tersebut.

"Kira-kira itu proses yang kita masih menunggu, sekarang masih tanggal 22 ada tiga hari lagi kita menunggu," katanya.

Setelah menerima Surpres, DPR nantinya melakukan serangkaian uji kelayakan dan kepatutan, termasuk di antaranya mendatangi kediaman calon panglima TNI yang telah disetujui DPR.

Sementara itu, Lodewjik menegaskan bahwa penunjukkan calon panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden. Dia menilai semua kepala staf, baik laut, darat, dan udara memiliki kesempatan yang sama untuk menggantikan Andika.

"Tiga kepala staf yang ada sekarang baik itu Mas Fadjar dari AU, Jenderal Dudung dari AD dan Laksmana Yudo dari AL semua memiliki peluang yang sama," katanya.

(thr/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER