Ratapan Warga di Cugenang, Bertahan Tunggu Jasad Sampai Lupa Makan

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 08:01 WIB
Arif (47) gelisah menyaksikan evakuasi jenazah korban tertimbun longsor di Cugenang, berharap jasad itu keluarganya. Ia sampai lupa makan nyaris 24 jam.
Petugas mengevakuasi jenazah korban gempa Cianjur di Cugenang. Foto: CNN Indonesia /Andry Novelino
Cugenang, Cianjur, CNN Indonesia --

Arif (47) gelisah menyaksikan evakuasi jenazah korban tertimbun longsor di Cugenang, Cianjur, berharap jenazah itu merupakan keluarganya yang tak kunjung ditemukan usai gempa Cianjur.

Sambil bertopang dagu dan memandang ke arah para petugas evakuasi, dengan penuh keyakinan ia percaya jenazah itu merupakan keluarganya.

"Saya yakin itu keluarga saya, soalnya ada selimutnya," ujar Arif, Selasa (22/11) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif bercerita, salah satu dari tiga orang keluarganya itu merupakan anak kecil yang tengah terlelap di siang hari saat gempa bumi terjadi.

Hingga saat ini, tiga orang keluarganya masih belum ditemukan lantaran tertimbun longsor di kawasan Cugenang,Cianjur.

Adapun proses evakuasi saat itu sempat mengalami kesulitan lantaran jasad tersebut terhimpit puing-puing rumah yang roboh.

Di dekat jasad, tampak pagar rumah yang sudah tidak berbentuk, puing bangunan, hingga patahan kayu berserakan tertimpa tanah longsor.

Petugas gabungan dari TNI-Polri dan relawan bahu-membahu mengevakuasi jasad, dengan bantuan cangkul, kurang lebih sebanyak 15 anggota mengerubungi lokasi.

Alat berat berupa ekskavator pun harus diturunkan untuk kemudian menyisir tanah-tanah yang menimbun di bagian pinggir jasad.

Wilayah Cugenang sendiri merupakan daerah yang paling parah terdampak dari gempa yang mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11).

Lelaki paruh baya itu bercerita, lantaran pikirannya teralihkan karena keluarganya masih hilang tertimbun longsor, dirinya sudah tidak makan sejak kemarin sore (21/11).

"Saya belum makan dari kemarin sore," katanya.

Dirinya juga mengatakan, ia akan tetap bertahan di sekitaran kawasan Cugenang hingga nanti keluarganya ditemukan.

"Saya sih bakal tetap di sini," tegas dia.

Harapannya merekah saat petugas telah berhasil memasukkan jasad itu ke dalam kantong jenazah.

"Minggir pak minggir, kasih jalan," teriak para petugas yang membopong jenazah masuk ke dalam mobil ambulans.

Arif bergegas menghampiri petugas yang berada di dekat ambulans. Dirinya sempat memohon kepada petugas untuk memperlihatkan wajah dari jasad itu.

Di antara kerumunan orang-orang yang mengerubungi jenazah, dirinya melongok-longok berharap agar bisa melihat wajah sang jasad.

Sayang, harapan itu harus pupus bersamaan dengan menyalanya sirine ambulans yang meninggalkan lokasi dan Arif harus pulang dengan tangan kosong.



Satu jasad berhasil dievakuasi, petugas masih bersusah payah menyelamatkan yang satunya.

Kurang lebih pukul 13.26 WIB, akhirnya jasad itu bisa terangkat dan langsung dimasukkan ke dalam ambulans.

Dengan harapan yang sama, Arif bergegas menghampiri ambulans, berharap dapat melihat wajah saudaranya.

Untuk kesekian kalinya, Arif harus berbalik arah dengan suara parau dan tatapan kosong karena jasad keluarganya masih belum juga ditemukan.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Belasan Rumah Tertimbun Longsor di Cugenang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER