Akmal Ajak Masyarakat Sulbar Tanam Mangrove: Kita Mulai Gerakan Nyata
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mengajak semua pihak terlibat dalam penanaman mangrove. Hal ini menyusul masih banyaknya titik terdampak abrasi di sepanjang garis pantai Sulbar.
Setidaknya, papar Akmal Malik, masih ada 715 kilometer garis pantai yang terdampak abrasi. Untuk itu, penanaman mangrove merupakan solusi atau aksi nyata menyelamatkan lingkungan.
Demikian disampaikan Akmal Malik saat Pencanangan Gerakan Sulbar Menanam Mangrove di Pantai Landi, Kelurahan Rangas Mamuju, Senin (28/11).
"Kami mengundang untuk melihat betapa daerah kita terancam. Untuk itu ayo kita mulai dengan kegiatan nyata," kata Akmal Malik.
Adapun gerakan ini berangkat dari komunikasi bersama dengan berbagai pihak. Untuk itu Akmal berterima kasih kepada seluruh Forkopimda Sulbar yang terus bersama-sama pemprov Sulbar serta memberikan ide-ide dalam melakukan aksi nyata demi kemajuan daerah tersebut.
Pencanangan Gerakan Sulbar Menanam Mangrove ini melibatkan berbagai unsur, termasuk pelajar mahasiswa dan siswa.
Dalam kesempatan ini Akmal mengatakan, berdasarkan informasi dari jumlah mangrove yang ditanam hanya 30 persen pohon yang tumbuh. Artinya ketika menanam 1,2 juta pohon itu hanya berpotensi sekitar 350 ribu pohon.
Namun demikian hal itu lanjut Akmal, bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan aksi nyata peduli terhadap lingkungan. Aksi nyata harus terus dilakukan.
"Ini bentuk kontribusi nyata kita terhadap lingkungan," ungkapnya.
Gerakan itu, lanjut Akmal, juga sebagai tindak lanjut arahan dari presiden RI Joko Widodo. Karenanya ia berterima kasih kepada berbagai pihak telah mendukung gerakan menanam mangrove tanpa menggunakan APBD.
Kegiatan itu juga untuk mengedukasi generasi agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana menanam mangrove dengan tepat dan bagaimana menyelamatkan lingkungan dengan benar.
Diketahui, gerakan menanam mangrove yang bertepatan Hari Menanam Pohon Indonesia ini sebagai tahap awal Pencanangan Menanam 1,2 juta pohon mangrove di Sulbar, serentak dilakukan di enam kabupaten pada 28 November 2022.
Pelaksanaan penanaman di kabupaten lain, kata Akmal adalah di Polman 58 ribu pohon, Majene 27 ribu, Mamuju 27 ribu, Mateng 10 ribu dan Pasangkayu 25 ribu pohon.
"Minggu depan kita akan kembali melibatkan seluruh perangkat desa. Jadi ini adalah pencanangan menuju 1,2 juta pohon mangrove," ungkapnya.
Khusus di Mamasa, juga turut melakukan penanaman 6.000 pohon disekitar sungai sebagai langkah mencegah abrasi sungai.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar Hermanto menyebutkan, inflasi Pangan di Sulbar 5,26 persen lebih rendah dari nasional. Untuk itu pencanangan gerakan menanam mangrove ini juga mendorong pengendalian inflasi pangan dengan target di bawah 5 persen.
"Ini luar biasa sekaligus ini kegiatan meningkatkan lingkungan sehat. Ini harus kita lakukan untuk mencegah abrasi,"ujar Hermanto.
(inh)