Kadisdik Depok Bantah Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1

CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2022 19:49 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto membantah pihaknya telah menelantarkan siswa yang memilih bertahan di SDN Pondok Cina 1 Siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 Depok memperingati hari guru tanpa kehadiran guru pada 25 November 2022. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Depok, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto membantah tudingan pihaknya telah menelantarkan siswa yang memilih bertahan di SDN Pondok Cina 1 yang berada di Jalan Margonda Raya.

Sebelumnya, diketahui selama setidaknya dua pekan terakhir para murid SDN Pondok Cina 1 belajar tanpa didampingi guru imbas lahan sekolah itu akan dijadikan proyek masjid jami oleh Pemkot Depok.

Wijayanto mengatakan siswa-siswa di SDN Pondok Cina 1 itu direlokasi ke SDN Pondok Cina 3 dan 5. Oleh karena itu, kata dia, para siswa di SDN Pondok Cina 1 pun diarahkan untuk mengikuti pembelajaran di dua SD yang menjadi tujuan relokasi.

"Siswa wajib mengikuti pembelajaran di lokasi yang sudah ditentukan, Pocin 3 dan 5. Guru dan teman-teman yang lain menunggu di lokasi tersebut. Jadi bukan menelantarkan siswa yang bertahan di SD Pocin 1," ujar Wijayanto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/11).

Ia meminta kepada para murid yang bertahan untuk segera bergegas ke SDN Pocin 3 dan 5 agar bisa berkumpul kembali dengan guru-guru dan temannya.

"Jangan maksain diri di Pocin 1 yang tidak ada guru. Silakan ananda sekolah di tempat baru bersama guru dan teman kalian yang lain." ucap dia.

Klaim Terus Lakukan Pendekatan

Ia juga mengklaim terus melakukan pendekatan dan akan segera mengundang orang tua siswa yang masih bertahan agar mau berpindah ke SDN Pocin 3 dan 5. Mengingat, dalam waktu dekat, para siswa juga akan segera menghadapi ujian akhir semester.

"Insya Allah kami akan undang orang tua siswa yang masih bertahan untuk kita jelaskan kembali. Termasuk jadwal pembelajaran dan PAS," paparnya.

Sebagai informasi, para siswa di SDN Pocin 1 itu diminta untuk direlokasi ke sekolah lain, yakni SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5 imbas pembangunan masjid di lahan tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun pada Selasa (29/11), sebanyak 200 siswa menolak dan memilih bertahan di sana. Mereka terpaksa belajar didampingi oleh relawan dan orang tua murid.

Sementara itu, dari pihak orang tua murid mengaku mereka kesulitan untuk bisa bertemu dengan pihak berwenang di Depok soal nasib sekolah anak-anak mereka itu.

Orang tua murid SDN Pondok Cina 1 menyebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok terus menghindar setiap hendak ditemui mereka. Orang tua murid menyatakan pihaknya telah beberapa kali berusaha menemui Kadisdik, tapi pejabat yang bersangkutan diklaim terus menghindar.

"Kemarin kita samperin aja ke rapat paripurna dia kabur. Menghindar gitu lah," ujar Cici, seorang orang tua murid di SDN Pocin 1 kepada CNNIndonesia.com, Selasa.

"Udah enggak kehitung [diminta untuk bertemu], tapi enggak ada tanggapan, sampai ada yang bikin [konten] YouTube, pak ayo pak kita duduk bareng," sambungnya.

Pihak orang tua juga menyebut, pernah meminta tolong kepada salah satu guru agar pihak Pemkot Depok hendak berembuk, tetapi lagi-lagi hasilnya nihil.

"Ada salah satu guru yang saya pesenin bu tolong sampein ke wali kota atau wakil wali kota, kita duduk bareng, sampai sekarang mana?" kata Cici.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengira relokasi sekolah itu sudah jelas dan telah diterima semua pihak. Ia baru tahu masih banyak pihak yang menolak.

Oleh karenanya, dia meminta Pemkot Depok untuk berunding kembali dengan berbagai pihak dan pembangunan masjid akan dilakukan jika semua pihak telah menerima.

"Niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan," ucap RK soal kelanjutan pembangunan jika tak mencapai kata sepakat.

Sementara, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan lahan sekolah yang akan digunakan untuk membangun Masjid Jami Al-Quddus itu menyebut, rencana tersebut telah direstui oleh RK.

"Tanah di Margonda sudah di atas Rp30 juta per meter sehingga tidak bisa beli pakai APBN, lalu kata Gubernur cari aset, tanah pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau," kata Idris di Depok, Rabu (17/11).

(mnf/isn)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER