
Polda Sulsel Bantah Pernyataan Aipda Aksan Sebut Polri Banyak Mafia

Polda Sulawesi Selatan membantah pernyataan Aipda Aksan yang menyebut banyak mafia di tubuh Polri.
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Agoeng Koerniawan mengatakan Aksan bicara demikian karena kecewa usai dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja.
"Tidak benar itu apa yang dikatakan dalam video itu. Itu hanya bentuk kekecewaan dirinya saja yang dimutasikan ke Polres Tana Toraja," kata Agoeng, Jumat (2/11).
Agoeng mengatakan semua yang diucapkan Aksan hanya didasari asumsi. Menurutnya, Aksan tidak memiliki bukti atas apa yang diucapkan mengenai keburukan di internal Polri.
"Dia ini pernah tugas di Polres Palopo kemudian dimutasi, makannya dia kecewa dan keberatan dipindah tugaskan ke Polres Tana Toraja," kata Agoeng.
Saat ini, kata Agoeng pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Aipda Iksan atas dugaan pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin.
"Jadi video dia buat sendiri dan dia kirim ke rekannya melalui WhatsApp. Tapi yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan tentang pelanggaran kode etik dan disiplin," kata Agoeng.
Sebelumnya, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tondong Bonggakaradeng Aipda Aksan membuat video dan bicara sejumlah keburukan di internal Polri.
Dalam video, Aipda Aksan menyebutkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan pihak kepolisian harus membayar.
Misalnya pendaftaran anggota Polri, jadi perwira dan pindah tugas harus bayar, serta pemotongan anggaran yang terjadi selama bertugas di Polres Palopo.
Dia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membenahi keburukan yang ada di Polri.
"Izin Jenderal, saya Aksan, anggota Satbinmas Polres Tana Toraja. Menyampaikan kepada bapak, bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri. Polri semakin tidak karuan karena dari awal memang rekrutmennya tidak bagus," kata Aksan dalam videonya yang tersebar, Jumat (2/12).
(mir/bmw)[Gambas:Video CNN]