Kuat Ma'ruf Ungkap Pesan Putri: Jangan Tinggalin Ibu, Yosua Sadis
Kuat Ma'ruf mengaku mendapat cerita dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ihwal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. Putri bercerita kepadanya bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) telah melakukan perbuatan sadis.
Kuat pun diminta untuk tak meninggalkan Putri. Hal itu disampaikan Kuat saat menjadi saksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dan Ricky Rizal atau Bripka RR di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12).
Kala itu, Kuat melihat Yosua tampak menguntit di area tangga. Melihat gerak-gerik itu, Kuat mencoba membuat kaget Brigadir J.
Namun, Brigadir J justru berlari ke arah dapur usai melihat keberadaan Kuat. Ia pun curiga dengan perilaku Brihadir J dan kemudian memanggil asisten rumah tangga (ART) Sambo, Susi.
"Karena saya lihat posisi Yosua ada di atas, saya rada curiga, saya panggil Susi. 'Sus coba tolong liat ibu tolong cek ibu'. Setelah Susi naik, Susi baru teriak-teriak pertama saya dengar 'ibu ibu ibu' baru memanggil saya," kata Kuat.
Kuat bergegas ke arah suara Susi yang berada di lantai dua. Ia melihat Putri tergeletak sembari menangis. Tak hanya Putri, kata dia, saat itu Susi juga menangis.
"Saya cuma lihat ibu, antara setengah tidur. Saya lihat menangis enggak ada suaranya tapi merem, susah nangis kenceng sekali di situ, saya langsung 'ayo angkat ayo angkat ibu kenapa' gitu tapi susi sempat menangis,"
Kuat mengaku sempat mengajak Susi untuk mengangkat Putri. Namun, hal itu urung dilakukan lantaran Brigadir J menghampiri mereka dengan kondisi menangis.
"Yosua naik lagi ke atas, tapi posisinya udah nangis. Naik ke atas, jadi saya posisi kan dekat pintu kaca yang tadi, Yosua itu baru naik tapi baru separo, belum full ke atas. 'om, om' katanya begini 'saya bisa jelaskan, om. saya bisa jelaskan'," ujarnya.
Saat Kuat hendak mendekat, Brigadir J justru berlari menuruni anak tangga. Sembari menangis ia berlari ke arah dapur. Kuat lantas mengejar Brigadir J dan mengambil sebilah pisau yang berada di dapur.
"Yosua malah lari. Turun lagi, Sambil nangis ke arah dapur, ke arah dapur, saya melihat ada pisau di atas apel saya ambil itu pisau. Yosua setelah itu buka pintu kamar menuju garasi, terus saya kantongi itu pisau terus saya balik lagi saya kejar Yosua," kata Kuat.
Setelahnya, Kuat kembali ke lantai atas. Ia bersama Susi membantu memapah Putri ke tempat tidur. Sementara itu, Putri masih belum berbicara, ia hanya menangis.
"Ibu masih diam saat itu, setelah ibu melek ibu langsung menangis, ibu menangis kaya ketakutan seperti itu," ucapnya.
Kuat mengaku sempat bertanya kepada Putri terkait peristiwa yang terjadi. Namun, Putri enggan menceritakan secara rinci. Istri mantan Kadiv Propam itu hanya menyebut bahwa Brigadir J telah melakukan perbuatan sadis kepadanya.
Kemudian, Putri juga meminta agar Kuat dan Susi tetap berada di sisinya.
"Saya tanya ibu langsung ketakutan, 'jangan tinggalin ibu jangan tinggalin ibu' ibu bilang gitu. Saya sempat nanya ke ibu, 'ada bu sebenarnya', 'Yosua sadis sekali kepada ibu' terus sambil nangis ngomong gitu," ungkap Kuat.
Putri lantas menghubungi Ricky yang saat itu tengah berada di luar rumah bersama Bharada E. Setelah itu, Kuat menyarankan agar Putri melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada Sambo.
"Terus saya bilang 'bu lapor bapak bu lapor bapak', saya bilang begitu karena di rumah nggak ada bapak. Saya bilang lapor bapak, ibu masih nangis setelah itu saya suruh Susi 'kamu tutup aja pintu semua' saya bilang gitu," pungkasnya.
Duduk sebagai terdakwa ialah Bharada E dan Bripka RR yang didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Kuat juga berstatus terdakwa.
Tindak pidana itu dilakukan bersama-sama dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Bharada E dan Sambo disebut menembak Brigadir J.
Latar belakang pembunuhan diduga karena Putri telah dilecehkan Brigadir J saat berada di Magelang pada Kamis, 7 Juli 2022. Dugaan ini telah dibantah oleh pihak keluarga Brigadir J.
(dal/lna/dal)