7 RT di DKI Jakarta Masuk Zona Merah Covid, Jakarta Utara Terbanyak

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2022 15:05 WIB
Ilustrasi. Warga beraktifitas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada masa pandemi (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat masih ada tujuh rukun tetangga (RT) zona merah rawan penularan virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta.

Dari tujuh sebaran zona merah itu, Jakarta Utara paling banyak dengan empat zona merah di wilayah administrasinya.

Mengutip dari laman corona.jakarta.go.id, data RT zona merah ini merupakan periode 5-11 Desember 2022. Data RT rawan Covid-19 tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan untuk penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK).

"RT zona rawan adalah RT yang memiliki tingkat resiko tinggi penularan Covid-19," demikian keterangan Pemprov DKI Jakarta, dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (8/12).

Selanjutnya, Pemprov DKI juga melaporkan zona kuning dan zona oranye Covid-19 di Ibu Kota, dengan rincian 622 RT di Jakarta Pusat, 1.044 RT di Jakarta Timur, 1.265 di Jakarta Barat, 1.080 RT di Jakarta Selatan, dan 1.194 RT di Jakarta Utara. Serta Kabupaten Kepulauan Seribu yang hanya mencatatkan satu zona kuning.

Berikut daftar tujuh RT Zona Merah di Jakarta:

Jakarta Barat

- Kelurahan Cengkareng Timur RT 007, RW 014
- Kelurahan Kembangan Utara RT 013, RW 009

Jakarta Selatan

- Kelurahan Pondok Pinang, RT 003, RW 015

Jakarta Utara

- Kelurahan Kapuk Muara RT 007, RW 002
- Kelurahan Kapuk Muara RT 008, RW 002
- Kelurahan Pademangan Timur RT 009, RW 011
- Kelurahan Pejagalan RT 016, RW 001

Terpisah, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia kemungkinan besar tidak akan mengalami tren peningkatan kasus virus corona dalam waktu dekat.

Namun kondisi itu hanya terjadi dengan syarat apabila tidak ditemukan mutasi SARS-CoV-2 dan varian baru di Indonesia.

"Mudah-mudahan dalam beberapa hari kalau kita lihat, kalau tidak ada varian baru, mudah-mudahan tidak ada lagi peningkatan kasus," kata Dante di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).

Dante juga menilai kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai puncak gelombang kasus yang sebelumnya melahirkan tren kenaikan kasus pada tiga bulan belakangan yang disebabkan oleh Omicron subvarian XBB dan BQ.1.

Adapun mutasi Omicron subvarian XBB dan BQ.1 juga dilaporkan sudah mendominasi lebih dari 80 persen kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan kondisi ini, mayoritas masyarakat dinilai sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19 baik melalui infeksi maupun lewat program vaksinasi virus corona.

"Biasanya kalau ada varian baru, varian baru itu mencapai puncak kira-kira tiga bulan, dan kita sudah masuk ke tiga bulan. Dan mudah-mudahan ini bisa diharapkan dianggap sudah mencapai puncak," ujarnya.

(khr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK