JJ Rizal Kritik Penggusuran SD Pocin 1 Depok: Pena & Buku Dikubur Mati

CNN Indonesia
Senin, 12 Des 2022 10:59 WIB
Sejarawan JJ Rizal mengkritik keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggusur SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejarawan JJ Rizal mengkritik keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggusur SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid.

Rizal mengatakan keputusan Wali Kota Depok Mohammad Idris membangun masjid di lahan sekolah itu bertentangan dengan cita-cita dan komitmen Kota Depok terhadap pendidikan.

"Hari ini terjadi ironi di Depok, pena dan buku dalam lambang Pemerintah Kota Depok telah dikhianati, dikubur mati oleh mereka sendiri," kata Rizal seperti dikutip dari Instagramnya, Senin (12/12).

Rizal mengatakan terdapa gambar pena dan buku pada logo Kota Depok. Menurutnya, kedua gambar dalam logo tersebut menjadi tanda keseriusan Pemkot Depok terhadap pendidikan.

"Pada lambang Pemerintah Kota Depok ada terdapat gambar pena dan buku. Pena dan buku itu dimasukkan bukan tanpa sengaja. Itu adalah tanda keseriusan Pemerintah Kota Depok terhadap pendidikan," ujarnya.

Rizal mengingatkan dalam 20 tahun terakhir Kota Depok justru kekurangan jumlah sekolah negeri, dari tingkat dasar hingga atas. Sementara beberapa sekolah yang tersedia keadaannya kurang layak.

Di tengah kondisi itu, Rizal menyayangkan sikap Pemkot Depok memutuskan menggusur SDN Pocin 1, yang merupakan salah satu sekolah tertua di Kota Belimbing.

"Dalam situasi demikian itu yang dilakukan Pemerintah Kota Depok justru bukan serius memperbaiki keadaan fasilitasi pendidikan, sebaliknya hendak menggusur, merobohkan salah satu sekolah tertua di Depok," ujarnya.

Lebih lanjut, Rizal menjelaskan pendidikan sudah sangat melekat dengan sejarah Kota Depok sejak zaman kolonial dulu.

Menurutnya, Kota Depok merupakan salah satu kota pertama di Hindia Belanda yang memiliki sekolah modern, hingga didirikannya bangunan kampus UI pada akhir tahun 1970-an.



Sebagai informasi, lahan SDN Pocin 1 bakal dialihfungsikan menjadi masjid oleh Pemkot Depok. Para siswa diminta untuk pindah sekolah ke SDN Pocin 3 dan 5.

Tetapi tidak semua siswa bersedia untuk pindah, ada yang memilih bertahan dan mereka terpaksa belajar di kelas tanpa didampingi oleh guru.

Berdasarkan data yang dihimpun pada Selasa (29/11), sebanyak 200 orang tua dan siswa menolak dan memilih bertahan belajar di SDN Pocin 1.

Kemarin, Minggu (12/12), Satpol PP Kota Depok ditugaskan untuk merobohkan bangunan SDN Pocin 1. Namun, rencana tersebut diadang para orang tua murid.

Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan pihaknya menunda pembongkaran sekolah tersebut setelah mendapat masukan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok maupun aparat kepolisian.

Lienda mengatakan para orang tua siswa akan diberi ruang untuk berdialog dengan Pemkot Depok. Ia menyebut pihaknya tetap akan memusnahkan bangunan sekolah tersebut.

"Ditunda, bukan gagal karena saya tadi sampaikan tetap ini harus dimusnahkan karena tidak sesuai dengan peruntukannya," kata Lienda di SDN Pocin 1 Depok, Minggu (11/12).

(nfl/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK