Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merekomendasikan agar sembilan desa di tiga kecamatan yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat direlokasi imbas ditemukannya sesar baru dan aktif Cugenang.
Panjang sesar tersebut yakni sembilan kilometer dengan diameter kanan-kiri sepanjang 300-500 meter.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menambahkan urgensi relokasi itu dilakukan lantaran sesar Cugenang tersebut diprediksi akan berulang 20 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka rekomendasi dari PUPR, di daerah patahan tadi semua rumah dan infrastruktur, kami rekomendasikan untuk direlokasi," kata Iwan dalam konferensi pers, Senin (12/12).
PUPR menyarankan agar sembilan desa di tiga kecamatan tersebut disulap menjadi area non hunian maupun non bangunan.
"Kami rekomendasikan sebagai jalur hijau, baik taman maupun pertanian dan perkebunan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan area relokasi harus dipastikan clean and clear. Clean artinya lahan relokasi bukan merupakan patahan, tidak dengan topografi yang mudah longsor, alias sudah mendapatkan rekomendasi aman dari badan geologi.
Selain itu, secara tata ruang, lahan relokasi tersebut masuk dalam kategori tata ruang yang masuk zona perumahan dan permukiman. Sementara definisi clear adalah tidak ada masalah secara administratif.
"Pemkab memastikan lahan status kepemilikannya bukan Hak Guna Usaha (HGU), atau HGU yang tidak lagi diperpanjang," ujar Iwan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menargetkan pembangunan seluruh hunian tetap relokasi pasca gempa Cianjur akan rampung seluruhnya sebelum lebaran atau sekitar April 2023. Ribuan unit rumah tipe 36 dengan luas setapak 75 meter persegi tersebut dibangun di dua kecamatan.
Rinciannya, sebanyak 200 unit rumah di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dengan luas lahan 2,5 hektare (ha) dan 1.664 unit rumah di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande seluas 30 hektare. Hunian yang dibangun merupakan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan struktur tahan gempa.
Jokowi menargetkan serah terima pertama hunian relokasi di Desa Sirnagih akan diberikan pada akhir Desember untuk 80 unit. Sisa 120 unit lainnya akan diberikan pada pekan ketiga Januari 2023.
(khr/isn)