Cerita Mahfud Soal Korupsi Nazaruddin Diduga Libatkan Menteri

Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan momen dirinya bertanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus korupsi yang menjerat Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat M Nazaruddin.

"Saya pernah tanya ke KPK. Ada orang disebut dalam putusan ikut korupsi bersama NZ pada waktu itu, sudah keluar dari penjara sekarang, dulu bendahara Partai Demokrat," kata Mahfud dalam Rakernas Saber Pungli di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Menurutnya, dalam putusan hakim disebut sejumlah pihak terlibat dalam kasus korupsi yang menjerat Nazaruddin. Namun pihak-pihak yang disebut itu tidak diproses oleh KPK.

"Menteri ini, Dirjen ini, kepala, ada tuh di putusan kenapa tidak ditindaklanjuti, karena dalam pertimbangan hakim disebut proses-proses sehingga terjadi korupsi itu," katanya.

Ia pun mengaku diundang oleh pimpinan KPK saat itu, Taufiequrachman Ruki. Mahfud mengaku mendapat penjelasan mengapa pihak-pihak yang disebut dalam putusan hakim tidak diproses.

"Misalnya saya katakan menteri ini nerima uang sekian, tapi untuk menindak sang menteri harus selesai dulu si A, klir dulu masalahnya. Untuk selesai si A, nunggu si D selesai dulu. Ini terus kaitan jadi rumit, karena kolusinya luar biasa," kata Mahfud.

Oleh sebab itu, ke depan ia mengatakan praktik korupsi harus ditindak oleh aparat penegak hukum sebelum menjadi jaringan .

"Bisa kita gunting, gunting secepatnya, sebelum terjadi jaringan lalu kita tidak berani menindak atau berani tapi tidak bisa (menindak)," kata Mahfud.