Ibu korban kasus pemukulan seorang ayah berinisial RIS terhadap anak di sebuah apartemen di Jakarta Selatan (Jaksel), KEY mengaku sempat dihubungi oleh mantan suaminya yakni RIS agar mencabut laporannya di kepolisian.
Diketahui, KEY melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) pada 23 September 2022. KEY mengatakan RIS membujuknya melalui pesan singkat SMS, namun bujukan itu tak digubris oleh KEY.
"Beliau dari dua hari yang lalu berusaha menghubungi saya, namun tidak diangkat. Lalu beliau itu mengirimkan SMS di situ ada pembujukan," kata KEY di Polres Metro Jaksel, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (suruh cabut laporan), kurang lebih seperti itu, tapi tidak saya gubris," sambungnya.
KEY mengaku tetap kukuh membawa kasus itu ke ranah hukum sampai RIS diganjar hukuman setimpal. Ia tak akan mundur demi keadilan untuk anak-anaknya.
Lebih lanjut, KEY menyebut motif pemukulan itu tak hanya karena anaknya bermain gim. Menurutnya, hal-hal kecil pun bisa menjadi pemicu RIS melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anaknya.
Ia menuturkan sudah tak ada lagi ikatan pernikahan antara dirinya dengan RIS saat pemukulan terhadap anak-anaknya terjadi.
Bahkan, saat RIS melangsungkan tindakan keji itu pada 5 September lalu, KEY tengah berada di luar kota.
"Terlapor datang ke rumah tiba-tiba ngamuk-ngamuk datangin anak dan itu yang kami laporkan sekarang kan," ujar KEY.
"Itu kan sudah tidak ada kaitan apa-apa lagi dengan saya beliau menendangi anak-anak gitu kan, ketika tidak ada saya. Dan melakukan kekerasan lagi terhadap Kelvin," sambungnya.
KEI mengatakan bahwa salah satu anaknya yang bernama Kelvin mengalami sejumlah perubahan usai mengalami tindak kekerasan dari mantan suaminya itu.
"Banyak berubah. Lebih pendiam seperti di sekolah dia udah minder sekarang," katanya.
KEY menyebut RIS tak hanya melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya saja. KEY pun mengaku pernah menjadi korban dari tindak kekerasan yang dilakukan RIS.
Ia mengungkapkan tindakan kekerasan paling fatal yang pernah dilakukan RIS terhadap dirinya adalah memukul di bagian wajah hingga tulang hidung bergeser dan bibir mengalami luka sobek.
"Mungkin salah satu contohnya yang saya alami hidung saya ini bengkok ya bisa dilihat, tulang hidungnya geser karena saya ditonjok kan. Ini bibir saya ada sobek di sini. Banyak sih," ungkapnya.
Sementara itu, Polres Metro Jaksel telah menaikkan status kasus tersebut ke tingkat penyidikan. Penyidik juga telah memeriksa tujuh orang. Beberapa di antaranya yang diperiksa adalah pelapor, terlapor, hingga dua anak yang menjadi korban.
Sebelumnya aksi pemukulan terhadap anak oleh ayahnya viral di media sosial dan turut diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.
Kasus pemukulan itu telah dilaporkan oleh KEY selaku ibu korban dan teregister dengan nomor LP/B/2301/I/X/2022/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Peristiwa terjadi pada tahun 2021 hingga 2022. Terlapor kerap melakukan kekerasan terhadap korban, KR, dengan cara memukul kepala korban hingga menendang punggung korban.
(lna/dal)