Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu. Djafar Awad Alkatiri mengatakan petugas masih menyelidiki kasus temuan jari manusia di sayur lodeh yang dijual salah satu warung makan di Kupang, NTT.
Dari hasil penyidikan baik dari pemilik dan pekerja warung makan serta pekerja di tempat pembuatan tahu tidak tahu menahu soal jari.
"Kita sudah lakukan penyisiran dan pemeriksaan, baik dari pemilik dan pekerja warung makan dan pekerja di tempat pembuatan tahu tapi tidak ada pekerja yang jarinya terputus," kata Djafar kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Djafar saat pihaknya melakukan investigasi mendalam terhadap para pekerja hasilnya tidak ditemukan pekerja yang mengalami putus jari.
Dia menuturkan, sejak awal kasus tersebut dilaporkan saksi pelapor yakni Petrus Watu, pihaknya langsung melalukan penyisiran. Bahkan sudah ada tambahan saksi yang diperiksa, namun belum ditemukan pemilik jari.
"Semua sudah kita periksa, tapi para pekerja mengaku tidak mengetahui ada potongan jari baik itu di tempat pembuatan tahu maupun di warung makan," tambahnya.
Disampaikan Djafar, bahwa penyidik masih akan mendalami keterangan dari saksi pelapor. Karena pengakuan saksi menemukan jari saat membelah tahu.
"Karena keterangan pelapor sebelumnya mengaku menemukan potongan jari tersebut di dalam tahu, dan potongan jari tersebut terjatuh ke piring setelah dia membuka tahu yang ada dalam sayur lodeh yang dipesannya," jelas Djafar.
Temuan jari manusia terbungkus tahu dalam sayur lodeh ini pertama kali terungkap saat Petrus Watu, warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka menyantap makanan yang dipesan di salah satu warung makan di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur.
Kepala Polsek Tasifeto Timur, Ipda Mahrim, membenarkan kejadian ini. Menurut dia, hal ini telah dilaporkan ke Polsek Tasifeto Timur oleh seorang warga bernama Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
(ely/mik)