KSAD Dudung Bikin Podcast, Bahas Pengamanan Pemilu 2024
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman membuat sebuah video siniar atau podcast dengan mengundang artis Raffi Ahmad dan Denny Cagur sebagai bintang tamu.
Video podcast tersebut sudah diunggah di akun Youtube milik TNI AD pada Sabtu (17/12).
Dalam podcast itu, Raffi sempat bertanya terkait persiapan TNI AD dalam menghadapi Pemilu 2024. Raffi mempertanyakan kebijakan yang akan diambil Dudung demi menghadirkan ketenangan bagi masyarakat di tengah riuh politik nantinya.
"Ini kita anggap saja sebagai masyarakat biasa. Apalagi yang paling suka deg-degan setiap kali mau ada pemilu, tahun politik, ini kan orang suka takut. Apalagi, misalnya kalau sampai terjadi seperti 1998, ya amit-amit ya pak," ucap Raffi.
"Ini Pak Dudung sendiri sebagai Pemimpin Angkatan Darat, apa yang mau dilakukan TNI agar sebentar lagi lah tahun politik ini. Apalagi, ini psywar mulai ada. Ada juga, wah, ada aja yang dimasukin suatu hal yang mungkin buat rakyat jadi cemas. Kira-kira biar kita lebih tenang gimana nih Pak dudung?" tanya Raffi.
Merespons pertanyaan itu, Dudung mengatakan bahwa TNI AD sudah menentukan langkah strategis untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Ia mengaku meminta Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk melaksanakan tugas pokok yakni melakukan deteksi dini, cegah dini, temu cepat, serta lapor cepat terkait perkembangan situasi politik hingga hal-hal lainnya yang berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan.
"Itu yang kita tekankan. kita sudah ada langkah-langkah yang nanti akan kita lakukan," ujarnya.
Dudung juga mengaku menekankan kepada seluruh jajaran TNI AD bahwa netralitas tentara di tengah kontestasi pemilu merupakan harga mati.
Dia bilang, personel TNI AD tidak boleh memihak kelompok atau individu manapun.
"Pada umumnya, TNI harus berada di tengah-tengah, tidak boleh dukung, memihak, membela, itu yang saya tekankan," kata Dudung.
Dia menambahkan, TNI AD siap menghadapi Pemilu 2024. Dudung pun meyakini banyak rakyat Indonesia yang baik dan tidak mau bangsa Indonesia terpisah.
"Artinya tidak mau bangsa ini tidak mau terjadi benturan. Saya yakin pimpinan-pimpinan kita juga berharap sama seperti itu," ujarnya.
(mts/isn)