Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah alat berat untuk menuntaskan pencarian delapan orang korban tertimbun longsor di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengerahkan lima armada truk untuk menyingkirkan material longsor dan tiga alat berat jenis backhoe.
"Kita upayakan pencarian semaksimal mungkin, sebelum batas waktu pencarian yang sudah tiga kali diperpanjang sampai tanggal 20 Desember. Kita tambah lagi lima alat berat, agar jasad korban dapat segera ditemukan," katanya di Cianjur, Sabtu (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman menjelaskan hingga hari ke-25 pascagempa Cianjur, proses pencarian masih tetap dilakukan di bawah pengawasan tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, SAR Bandung, relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi serta dinas terkait untuk pengadaan alat berat.
Fokus pencarian dilakukan di titik yang diduga keberadaan korban tertimbun dengan harapan segera ditemukan dan dapat dimakamkan dengan layak karena pihak keluarga yang merasa kehilangan masih menunggu kepastian dan berharap jasad anggota keluarganya ditemukan segera.
"Pencarian akan lebih dimaksimalkan karena keluarga berharap mereka yang hilang ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak. Untuk batas pencarian diperpanjang atau tidak nanti setelah rapat evaluasi di hari terakhir diputuskan," kata Herman.
Akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11), 600 orang meninggal dunia dan delapan orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Korban tewas tersebar di sejumlah daerah, seperti di Kecamatan Cugenang sabanyak 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk delapan orang yang belum ditemukan.
"Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang," ujar Herman di Cianjur Senin (12/12).