Balita di Sleman Diduga Jadi Korban Peluru Nyasar
Seorang bocah perempuan berusia empat tahun di Sleman harus dilarikan ke rumah sakit usai diduga jadi korban peluru nyasar petugas Kepolisian Sektor Ngaglik.
Kapolresta Sleman AKBP Achmad Imam Rifai menjelaskan peristiwa ini terjadi hari Minggu (18/12) pukul 12.00 WIB. Bermula ketika jajaran Reskrim Polsek Ngaglik berupaya mengamankan dua orang yang berbuat onar di Jalan Panggungsari, Sariharjo, Ngaglik.
Peringatan petugas tak diindahkan oleh kedua orang pembuat onar tersebut. Mereka malah melempar batu ke arah polisi, sehingga tembakan peringatan pun terpaksa dilakukan.
"Anggota polsek memberikan tembakan peringatan ke atas dan mengamankan orang tersebut ke mapolsek (Ngaglik) untuk dilakukan pembinaan. Karena belum berbuat pidana, kemudian dua orang tersebut dikembalikan," kata Imam dalam keterangannya, Selasa (20/12).
Masih pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30 WIB Polsek Ngaglik mendapatkan informasi masyarakat perihal seorang balita perempuan yang terluka ketika tengah berada di sebuah warung makan daerah Mudal, Sariharjo, Ngaglik.
Berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, balita tersebut terluka pada jam 12.00 WIB, atau waktu yang sama ketika petugas Reskrim Polsek Ngaglik berupaya mengamankan dua orang pembuat onar. Sang bocah kemudian dibawa ke RSUP Dr Sardjito.
"Dari kedua TKP yang hampir bersamaan waktunya ini ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik. Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih satu kilometer dan tembakan peringatan diarahkan ke atas," papar Imam.
Kapolsek Ngaglik selanjutnya mengambil langkah sebagai bentuk pertanggungjawaban ke pihak keluarga korban dengan jalan komunikasi terkait biaya perawatan di rumah sakit.
"Untuk proses masih berjalan sambil menunggu benda dugaan proyektil yang akan dilakukan pengujian labfor," tutup Imam.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Agus Setyo Wahyudi menjelaskan balita malang tersebut sebelum kejadian, tengah bersama keluarganya berada di sebuah warung makan daerah Mudal, Sariharjo, Ngaglik.
"Ada keluarga makan-makan di sana, anaknya (korban) main di halaman warung. Kan seperti bilik-bilik itu, main-main sekitar situ. Tahu-tahu jatuh. Kepalanya ada luka dibawa ke rumah sakit," kata Agus saat dihubungi.
Agus menerangkan, bocah tersebut lalu menjalani pemeriksaan rontgen guna mengetahui penyebab kondisi yang dialaminya. Alhasil, pada foto rontgen ditemukan gambar sebuah benda asing mirip proyektil peluru bersarang di bagian tengkorak kepala.
"Hasil rontgen ada benda asing di kepala mirip seperti peluru," ucap Agus.
Setelah peristiwa ini dilaporkan oleh pihak keluarga korban ke Polsek Ngaglik, petugas sempat mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan petugas terhadap sejumlah saksi tak didapati seorang pun yang mendengar suara letusan layaknya suara tembakan senjata api.
"Kalau misalnya itu sebuah penembakan artinya kan ada orang yang menembak. Apakah ada ledakan atau orang yang mencurigakan di sekitaran TKP ternyata tidak ada. Tidak ada suara ledakan atau pun orang yang mencurigakan," paparnya.
Polsek Ngaglik masih mendalami benda asing di kepala sang bocah, memastikan benda tersebut merupakan proyektil peluru atau bukan.
(kum/isn)