KPK Jawab Luhut soal OTT Jelek Buat Negeri: Kami Kerja Secara Holistik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons pernyataan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) membuat citra negara jelek.
Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan KPK bekerja secara holistik. Ia mengatakan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK tak cuma dengan penindakan lewat OTT, tapi juga melalui program pencegahan korupsi dan pendidikan antikorupsi.
"Cara kerja pemberantasan korupsi oleh KPK tentu tidak hanya fokus pada upaya penindakan saja, tapi diselesaikan dengan kerja-kerja terukur secara holistik," kata Ali dalam keterangan pers, Rabu (21/12).
"Setiap KPK melakukan tindakan tangkap tangan ataupun menangani perkara tindak pidana korupsi di suatu wilayah ataupun sektor tertentu, KPK segera bergegas melakukan berbagai upaya pencegahan ataupun pendekatan pendidikan antikorupsinya," imbuhnya.
Ia menyebut, bersamaan dengan tindakan OTT, KPK melakukan pendampingan kepada seluruh pemerintah daerah, salah satunya melalui instrumen Monitoring Centre for Prevention (MCP).
Ali mencontohkan OTT terhadap Rektor Universitas Lampung Karomani dalam perkara dugaan suap penerimaan mahasiswa baru.
Ia menuturkan KPK tidak berhenti pada upaya penindakan, tapi melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan agar modus serupa tak terulang kembali.
KPK, lanjut Ali, juga terus berupaya mengidentifikasi setiap celah korupsi yang terdapat di pemerintah daerah melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) untuk memonitor upaya-upaya pencegahannya.
"KPK kemudian mendorong dan memonitor upaya-upaya pencegahannya, agar tidak terjadi tindak pidana korupsi di wilayah maupun di sektor tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Luhut menilai OTT yang dilakukan KPK membuat citra negara menjadi buruk.
Dia pun mendorong agar penerapan digitalisasi dimasifkan. Menurut Luhut, transparansi bisa membuat KPK tidak perlu lagi melakukan OTT.
"OTT-OTT itu kan enggak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget, tapi kalau kita digitalize siapa yang mau lawan kita," ujar Luhut dalam paparannya pada acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, Selasa (20/12).
(mnf/tsa)