90 Unit Fasilitas Umum di Bali Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, Satu Tewas

CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2022 20:15 WIB
BPBD Bali menyatakan sejauh ini pihaknya mendata ada satu orang tewas akibat dampak cuaca ekstrem di provinsi itu.
Ilustrasi dampak cuaca ekstrem di Indonesia. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Denpasar, CNN Indonesia --

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang berdampak hampir ke seluruh wilayah di Pulau Dewata itu.

Rentin mengatakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi Jumat (23/12) sampai Senin (26/12) setidaknya ada satu orang meninggal dunia dan satu orang luka akibat tertimpa pohon yang tumbang terkena angin kencang. Selain itu, puluhan bangunan dan fasilitas umum (fasum) rusak.

"Satu orang korban meninggal dunia dan satu orang luka akibat tertimpa pohon di Kota Denpasar. Bangunan dan fasilitas umum yang rusak 90 unit. Nilai kerugian akibat cuaca ekstrem ini sedikitnya tercatat Rp763,5 juta," ujarnya Selasa (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, pihaknya mencatat setidaknya ada 147 kejadian terkait cuaca ekstrem yang melanda Bali sejak Jumat (23/12) hingga Senin (26/12) di seluruh wilayah Bali.

"Sedikitnya ada 147 kejadian yang didominasi pohon tumbang, tanah longsor, banjir, gelombang tinggi dan angin kencang," kata Rentin.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan ada 14 provinsi yang ditetapkan siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem pada periode tanggal 27-28 Desember 2022.

Sebanyak 14 provinsi itu di adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Bali. Kemudian Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Potensi wilayah yang perlu siaga itu diambil berdasarkan platform informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG.

"Informasi Prakiraan Berbasis Dampak hingga level kecamatan dapat diakses di laman signature.bmkg.go.id," kata Dwikorita dalam keterangannya, Selasa (27/12).

BMKG juga telah memetakan potensi curah hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27 Desember 2022 - 2 Januari 2023 di beberapa wilayah.

Terkait dengan potensi intensitas curah hujan lebat hingga sangat lebat, diperkirakan terjadi di sembilan wilayah yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

(kdf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER