Sejumlah wilayah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diterjang banjir bandang. Beberapa jembatan yang jadi akses utama antardesa terputus.
Kepala Desa Gunungteguh, Abdul Haris mengatakan jembatan yang terputus itu ialah penghubung antara Desa Gunungteguh dengan Patarselamat di Kecamatan Sangkapura.
"Akses warga dari dua desa itu sekarang lumpuh total, karena jembatan ambrol," kata Haris, dikonfirmasi Rabu (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haris menjelaskan jembatan itu terputus setelah wilayahnya diguyur hujan intensitas tinggi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari Selasa (27/12).
Saat itu air sungai di perbatasan dua desa itu meluap disertai arus sangat deras mengakibatkan jembatan terputus.
"Kami berharap ada langkah taktis dan cepat dari pemerintah untuk penanganan hal tersebut," ujarnya.
Tak hanya itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan sejumlah dusun di berbagai desa di Pulau Bawean banjir hingga setinggi sekitar satu meter. Seperti Dusun Dayabata, Desa Sawahmulya, hingga ke Desa Kotakusuma dan Alun-alun Sangkapura.
"Ketinggian air ukuran dada orang dewasa masuk rumah warga," kata salah satu warga setempat, Abdul Hamid.
Hamid menyebut banjir sempat menutup akses jalan utama desa yang masuk ke salah satu dusun di desa setempat. Air dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter bahkan masuk ke permukiman rumah warga.
"Karena hujan deras dan tidak berhenti seharian itu. Air dari pegunungan, sungai di Desa Lebak juga tidak mampu menampung kiriman air dari wilayah gunung. Beberapa jalan lingkungan rusak akibat hantaman air," ucapnya.
Kemudian banjir bandang di wilayah Kecamatan Tambak terjadi di Desa Telukjatidawang. Banjir datang saat malam hari. Jembatan yang jadi penghubung empat desa juga ambrol.
"Hujan tidak henti-hentinya, jembatan penghubung Dusun Sumber Lanas, Padang Jambu, Batu Lintang, dan Gunung Durin putus kemarin, setelah magrib," kata Kades Telukjatidawang, Fahrur Rozi.
Selain itu, kata Fahrur, desa setempat juga mengalami banjir bandang. Debit air besar menerjang ke beberapa rumah warga.
"Ada sekitar 10 rumah terdampak, hujan tidak berhenti dan semakin besar. Saat ini air sudah surut, tapi masih hujan, cuma gerimis disertai angin kencang," ujarnya.
(frd/isn)