KPK Jemput Paksa Saksi Kasus Dugaan Korupsi AKBP Bambang Kayun

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa Yayanti (swasta) yang merupakan saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi AKBP Bambang Kayun Bagus PS.

"Hari ini tim penyidik dalam perkara tersangka BK [Bambang Kayun] lakukan perintah membawa seorang saksi Yayanti (swasta) ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Rabu (28/12).

Lihat Juga : AKBP Bambang Kayun Dipanggil Perdana sebagai Tersangka oleh KPK

Jemput paksa dilakukan karena Yayanti tidak kooperatif saat dipanggil tim penyidik KPK. Menurut Ali, keterangan Yayanti sangat dibutuhkan untuk membuat terang perbuatan Bambang.

"Perlu kami sampaikan pada siapa pun yang dipanggil tim penyidik baik sebagai saksi maupun tersangka agar kooperatif memenuhi panggilan karena merupakan kewajiban hukum," kata Ali.

"Bila tidak hadir tanpa alasan sah, KPK tidak segan menjemputnya sebagaimana ketentuan hukum acara pidana," sambungnya.

Lihat Juga : Polri Ikut Selidiki Kasus Pemalsuan Dokumen AKBP Bambang Kayun

KPK menetapkan Bambang sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi, namun belum melakukan penahanan.

Lembaga antirasuah ini baru mencegah Bambang untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung mulai 04 November 2022 sampai dengan 04 Mei 2023.

Kepala Subbagian Penerapan Pidana dan HAM Bagian Penerapan Hukum Biro Bankum Divisi Hukum Polri periode 2013-2019 ini mengajukan gugatan Praperadilan memprotes tindakan hukum yang dilakukan KPK. Namun, gugatan tersebut ditolak Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

KPK sudah memanggil Bambang beberapa waktu lalu, tetapi yang bersangkutan mangkir.

Lihat Juga : PN Jakarta Selatan Tolak Praperadilan AKBP Bambang Kayun