Evakuasi truk pengangkut semen yang terjatuh masuk laut di dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten, terkendala badai angin kencang dan gelombang tinggi. Proses evakuasi pun dihentikan sementara.
"Kami menghentikan penyelaman pukul 16.40 WIB, karena adanya badai angin kencang gelombang tinggi hingga 2 meter," kata Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada 1 Mayor Laut Aang Zaenal Mutaqin di Merak, Sabtu (31/12).
Aang mengatakan para penyelam sudah menemukan posisi truk pengangkut semen yang jatuh di dermaga 5 Pelabuhan Merak. Penyelam sudah memasang tiga titik sabuk pada kendaraan truk tersebut.
Para penyelam juga sudah melakukan pembersihan lumpur di bawah laut. Setelah itu penyelam memasang alat penarik yang dipasangkan ke as truk tersebut.
"Kami belum bisa melakukan evakuasi untuk pengangkatan truk pengangkut semen itu selama cuaca kurang bersahabat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, para personel bekerja keras untuk mengevakuasi truk tersebut. Sejak sore badai angin cukup kencang dan gelombang tinggi melanda Pelabuhan Merak.
"Kami melanjutkan penyelaman dan evakuasi Minggu (1/1) besok," katanya.
Sebelumnya, Pelabuhan Merak, Banten dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung kembali ditutup imbas cuaca buruk per pukul 18.00 WIB.
"Sehubungan dengan kondisi cuaca, dapat kami sampaikan layanan Ferry Expres dan Reguler Merak dan Bakauheni ditutup sementara," demikian informasi dari akun resmi PT ASPD Indonesia Ferry, @asdp191.
PT ASDP Indonesia Ferry meminta maaf atas penutupan pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut. Penutupan dilakukan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
(antara/fra)