Menag Minta Selidiki Bab Kesucian Diduga Aliran Sesat di Sulsel
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meminta penyelidikan dugaan aliran sesat Bab Kesucian di Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Yaqut memerintahkan jajaranya meninjau ke lapangan demi mendapat informasi utuh yang terverifikasi soal dugaan kelompok sesat tersebut.
"Verifikasi dan klarifikasi ini penting agar langkah tindak lanjut yang diambil benar-benar berdasarkan informasi yang sebenarnya. Selanjutnya diajak dialog," ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (2/1).
Yaqut memastikan pendekatan yang akan dilakukan adalah dialog. Ia memastikan jajaran Kanwil, Kankemenag, penyuluh, bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) setempat telah diminta menjalin dialog guna mendengar penjelasan pengikut Bab Kesucian terkait keyakinan dan pemahaman yang mereka anut.
Apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan dalam pemahaman keagamaan, Yaqut meminta para pengikutnya agar diberi edukasi, dakwah, dan pendampingan.
"Perlu digali, sumber keyakinan mereka dari mana, dan argumentasinya seperti apa," kata dia.
Kepada pimpinan aliran, kata Yaqut, perlu juga diajak dialog melalui pendekatan persuasif.
Selain dialog keagamaan, Yaqut memaparkan jajaranya juga akan memberikan pencerahan terkait regulasi yang berlaku agar penyebaran paham keagamaan tidak mengarah pada tindakan penistaan.
Menurutnya, pelibatan aparat dimungkinkan jika dalam proses pendalaman ditemukan indikasi tindak pidana dan tidak bisa diselesaikan melalui dialog.
"Saya mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak main hakim sendiri," kata Yaqut.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan menemukan dugaan keberadaan sekte sesat Bab Kesucian di Kabupaten Gowa.
Kelompok itu disebut-sebut melarang para pengikutnya melaksanakan shalat lima waktu, memakan ikan, sampai meminum susu.
Pemimpin yayasan aliran sesat itu, Bang Hadi, merupakan pendatang di Kabupaten Gowa. Ia disebut merupakan warga Tanah Datar, Sumatra Barat yang menikah dengan seorang wanita asal Gowa.
(antara/rds)