Lonjakan Covid di China, Menkes Singgung Kekebalan Tubuh yang Kurang

CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2023 06:24 WIB
Menkes Budi Gunadi menduga warga China tidak memiliki kekebalan tubuh yang cukup dalam melawan Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat di DPR beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyinggung lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di China yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Budi menilai China mengalami kenaikan kasus lantaran mereka 'tertutup' sehingga mayoritas warganya belum memiliki antibodi secara menyeluruh. Sebagai catatan, China memang menjadi salah satu negara yang paling ketat di dunia dalam pengaturan keluar masuk orang ke dalam negeri selama pandemi.

Budi menyebut antibodi atau imunitas warga terhadap Covid-19 bisa terjadi melalui dua cara yakni dengan pemberian vaksin virus corona atau melalui antibodi alamiah pascainfeksi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, ini China saya tidak tahu kenapa mereka kurang [imunitas alamiah]," kata Budi saat memberikan sambutan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).

Menurut Budi, Indonesia memiliki beberapa keuntungan dalam mengaplikasikan strategi pengendalian Covid-19.

Dia mengatakan Indonesia yang memutuskan tak pernah menerapkan aturan karantina atau lockdown, melainkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah sangat sesuai untuk penanggulangan pandemi Covid.

Ditambah dengan upaya pemberian vaksin dan booster, ia mengatakan imunitas penduduk baik dari vaksinasi maupun antibodi alamiah sangat tinggi.

Budi menyebut sejauh ini kasus virus corona di Indonesia terpantau sudah terkendali, sebab tidak ada lonjakan kasus signifikan hingga saat ini.

Kondisi itu menurutnya juga menjadi alasan paling kuat pemerintah akhirnya mencabut kebijakan PPKM di Indonesia pada 30 Desember 2022 lalu.

"Secara ilmiah, kombinasi imunitas orang yang sudah divaksin, tapi vaksinasinya mesti dua kalau enggak ada risiko wafat. Nah vaksin duluan kemudian kena Covid-19 itu imunitasnya paling tinggi dan paling tahan lama," ujarnya.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER