Warga Jayapura Mengungsi Takut Tsunami usai Digoyang Gempa M 5,2

CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2023 02:25 WIB
Sejumlah warga Jayapura, Papua, ramai-ramai mengungsi ke tempat tinggi setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 menerjang kawasan pantai utara kota.
Ilustrasi. (Istockphoto/dmelnikau)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Jayapura, Papua, ramai-ramai mengungsi ke tempat tinggi setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 menerjang kawasan pantai utara ibu kota pada Selasa (3/1) malam.

Para warga mengungsi karena khawatir terjadi tsunami pascagempa di Jayapura menyusul isu air laut sempat surut usai terjadi gempa. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak mengeluarkan peringatan ancaman gelombang tsunami dalam pemberitahuan gempa bumi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka itu tinggal di pinggir laut, melihat air surut membuat mereka berpikir akan terjadi tsunami dan gempa susulan yang sering terjadi membuat mereka memilih mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD0 Kota Jayapura Asep Khalid, Selasa.

Asep mengaku tak bisa memaksakan warga kembali ke rumah mereka. Namun dia meminta warga tidak panik.

"Kita sampaikan fenomena air surut itu bukan akan terjadi tsunami, melainkan pada malam hari seperti ini air tengah surut. Jadi kita tidak perlu khawatir berlebihan," terangnya.

Warga yang kebanyakan mengungsi adalah mereka yang menetap di Dok VII dan Dok VIII, Distrik Jayapura Utara. Mereka memilih mengungsi di Lapangan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Papua dan Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua.

Tak lama setelah gempa terjadi, air laut di Pantai Jayapura memang dilaporkan surut. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak suasana Pantai Hotlekamp pada Selasa malam.

Seseorang dalam video mengatakan air laut telah surut sambil menyorot kondisi pantai dengan cahaya senter.

"Situasi air surut sekitar 50 meter turunnya," demikian penjelasan dalam video beredar

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura Heri Purnomo mengatakan kondisi air laut memang sedang surut, namun warga diminta tidak panik.

"Kondisi pola pasang surut air laut di kota Jayapura saat ini sedang menuju surut dengan puncak surut pada jam 22.00 WIT dengan ketinggian surut mencapai 0.2 meter," demikian keterangan Heri.

"Kami harapkan kepada masyarakat untuk tidak panik dan terus waspada serta mengupdate informasi terbaru dari BMKG," katanya.

Jayapura dan sejumlah wilayah lainnya di Papua memang terus diguncang gempa bumi sejak Selasa malam. Menjelang tengah malam, ada sekitar enam gempa bumi terjadi di Papua termasuk Jayapura dan Keerom hingga Teluk Wondama. Yang terbesar tercatat sekitar M 5,2 di Teluk Wondama sekitar pukul 22.31 WIB.

Menurut Laporan BMKG, Jayapura kembali diguncang tiga gempa bumi pada Rabu (4/1) dini hari dengan masing-masing M 4,1 sekitar pukul 00.11 WIB, M 4,5 sekitar pukul 00.55 WIB, dan M 4,1 sekitar pukul 00.57 WIB.

Baca selengkapnya di sini.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER