Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anwar Abbas meminta umat Islam tak memberikan saweran uang kepada qari atau qariah dengan cara tak sopan di hadapan publik.
Ia menilai tindakan menyawer uang sebagai cara tak elok memperlakukan seorang qari atau qariah yang sedang membaca ayat suci Alquran atau tilawah.
"Dengan hati nurani kita maka tindakannya tersebut jelas tidak elok dan tidak pantas. Oleh karena itu kita mengharapkan hal-hal seperti itu jangan lagi hendaknya terjadi," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar mengatakan perilaku seseorang yang menyawer dengan cara melempar uang di hadapan qariah di panggung yang viral beberapa waktu lalu itu bisa dinilai sebagai memperlihatkan sikap sombong. Perbuatan itu, kata dia, bertentangan dengan ajaran Islam.
"Lalu [pria] menyelipkan uang yang diberikannya ke jilbab yang dipakai oleh sang qariah. Tindakan itu jelas tidak pantas karena sang qariah adalah bukan mahramnya," kata dia.
Di sisi lain, Anwar berpendapat seorang qari atau qariah boleh menerima uang bila diminta membaca Alquran. Mengenai berapa besarnya tergantung kepada pemberi. Namun, cara memberikannya harus dengan sopan dan beretika.
Oleh karena itu, ia mengimbau umat Islam bisa menghormati qari dan qariah serta juga ayat Alquran yang dibacanya.
"Oleh karena itu perilaku kita dalam memberikan uang kepada sang qari atau qariah hendaklah juga mencerminkan akhlak yang mulia dan Islami," ucapnya.
Sebelumnya beredar video viral di media sosial memperlihatkan seorang qariah bernama Nadia Hawasyi sedang membaca Alquran disawer uang oleh beberapa jemaah yang hadir.
Terlihat dua orang jemaah laki-laki naik atas panggung dan menyebarkan uang ke arah sang qariah yang sedang duduk membaca Ayat suci Alquran. Salah satu laki-laki itu bahkan terlibat menyelipkan uang di kerudung bagian kening sang qariah.
Terpisah, Nadia sudah angkat bicara soal video viral tersebut. Ia mengaku langsung menegur panitia usai disawer saat membacakan ayat suci Alquran. Ia tidak terima diperlakukan seperti itu.
(rzr/kid)