
Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan dia mengakui adanya setidaknya 12 kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia.
12 kasus itu di antaranya adalah peristiwa 1965-1966, penembakan misterius pada 1982-1985, tragedi Rumah Geudong di Aceh pada 1989, penghilangan orang paksa pada 1997-1998, dan kerusuhan Mei 1998.