Dua Menteri NasDem Buka Suara Usai Didesak Mundur PDIP

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2023 18:59 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat bersama Ketua Umum NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua menteri dari Partai NasDem buka suara terkait wacana reshuffle kabinet dan desakan mundur yang dilontarkan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.

Dua pembantu presiden yang juga poltitikus NasDem itu adalah Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meminta masalah perombakan kabinet pemerintahan Presiden RI Joko Widodo(Jokowi) itu tak ditanyakan kepada dirinya.

"Ah, ngaco saja. Jangan tanya saya dong," kata Siti di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/1).

Presiden RI Joko Widodo (kedua dari kanan) dan Menteri LHK SIti Nurbaya Bakar (ketiga dari kanan) di Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Saptono)

Hal yang sama juga disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, reshuffle kabinet bukan urusan menteri.

Syahrul menyerahkan masalah perombakan kabinet ke Presiden Jokowi. Ia mengaku tetap fokus bekerja.

"Kita ini kan menteri kerja, kerja saja. Kita di lapangan terus," ujar Syahrul.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan) di Indramayu beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Sebelumnya, Jokowi memberi sinyal akan melakukan reshuffle kabinet. Ia menyebut reshuffle akan dilakukan sebelum Pemilu Serentak 2024.

Usai sinyal itu, PDIP mengusulkan kepada Jokowi untuk mengganti dua menteri asal NasDem. PDIP beralasan NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Johnny G Plate menyindir balik PDIP usai mendesak dua menteri dari NasDem mundur dari kabinet Jokowi.

Plate mengingatkan PDIP agar tak perlu membuat gaduh ruang publik dengan mengatur hak prerogatif Presiden. Ia menegaskan bahwa urusan reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif Jokowi.

"Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah-olah jadi presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogative rights presiden. Jangan ada politisi yang merasa jadi presiden saat ini. Serahkan kepada presiden. Jangan berlagak jadi presiden," kata Plate lewat pesan singkat, Rabu (4/1).

(dhf/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK