
Ma'ruf Amin: Kalau Enggak Ada PKB, Gus Dur Tak Jadi Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bisa menjadi Presiden ke-4 RI pada 1999 silam karena ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Kalau enggak ada PKB itu, Gus Dur enggak jadi presiden itu. Karena ada PKB, Gus Dur jadi presiden, alhamdulillah waktu itu. Walau pun cuma dua tahun, tapi yang penting jadi presiden. Kiai jadi presiden itu luar biasa," kata Ma'ruf dalam acara Ijtima Ulama Nusantara yang digelar DPP PKB di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (13/1).
Ma'ruf mengaku menjadi salah satu aktor yang ikut mendirikan PKB pada 1998 lalu. Kala itu, ia ikut meramu dan merumuskan landasan berpikir PKB.
Prolehan suara PKB di Pemilu 1999 pun melesat tinggi. Saat itu, PKB mendapatkan 13.336.982 suara atau 12,61 persen dan berada di posisi ketiga. Padahal saat itu PKB partai yang tergolong baru.
"Walaupun saya dianggap bukan PKB lagi, tapi saya ikut bersama. Ketika kita berhasil waktu itu jadi nomor tiga, bahkan berhasil menjadikan Gus Dur sebagai presiden. Itu kan karena itu," ujarnya.
![]() Infografis Perjalanan Singkat Kepresidenan Gus Dur |
Lebih lanjut, Ma'ruf bercerita PKB awal didirikan menjadi tempat gerakan politik para kiai. Ia mengklaim kala itu aspirasi para kiai tak tertampung pada partai politik yang ada.
"Kalau politik kiai itu politik yang harus ikut aspirasi kyai. Maka aspirasi politik kiai itu harus diwadahi, ketika itu ya. Karena saya ikut lahirkan waktu itu. Makanya saya bilang PKB awalnya ya, wadah gerakan politik kiai," katanya.
Gus Dur menjadi calon presiden yang diusung PKB dan Poros Tengah yang digagas oleh Amien Rais pada Pemilu 1999. Gus Dur mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di MPR.
Namun, masa jabatan Gus Dur tak berjalan mulus. Mantan Ketum PBNU itu dimakzulkan oleh MPR yang saat itu dipimpin Amien Rais pada Juli 2001. Posisinya pun digantikan oleh Megawati.
(rzr/fra)[Gambas:Video CNN]