Kerap Dirundung, Puan Tetap Perjuangkan Perempuan Indonesia

DPR | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jan 2023 15:41 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Arsip DPR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan dirinya merasakan banyak beban terkait kesetaraan gender di Indonesia.

Perempuan dan laki-laki diibaratkan Puan bagai dua sayap burung yang seharusnya dapat berjalan bersama. Nyatanya, Puan kerap mendapatkan serangan berupa perundungan atau respons negatif. Dia merasa sulit menjadi pemimpin yang berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengangkat eksistensi perempuan.

"Itu beban terbesar, ternyata nggak mudah, sudah berusaha kerja sebaik-baiknya, semampunya, tapi kok tetap salah terus. Itu kan beban batin juga," kata Puan, Sabtu (14/1).

"Saya sempat mikir kenapa ya begini terus, apa karena saya perempuan ya. Tapi saya merasa mungkin iya juga. Apa di Indonesia belum siap ya menerima seorang perempuan untuk maju menjadi pemimpin, di manapun posisinya," lanjutnya.

Beban tersebut yang membuat Puan trenyuh kala dirinya menerima penghargaan dari negara lain, misalnya gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dari Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan, beberapa waktu lalu.

Puan menerima gelar itu antara lain karena dianggap memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan perempuan Indonesia. Dia berharap, semua perempuan Indonesia dapat sejahtera dan maju.

"Jadi saya sedang menceritakan dua sayap burung ya, harusnya kita bisa seiring sejalan antara laki-laki dan perempuan dalam demokrasi di Indonesia," kata Puan.

Di sisi lain, Puan mengaku beruntung mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk sang ibu, Megawati Soekarnoputri. Puan juga mengaku tak pernah patah semangat dalam memperjuangkan nasib perempuan Indonesia.

"Makanya saya di situ merasa saya harus bisa. Karena Ibu Mega selalu mengajarkan, 'kamu harus bisa, karena ini perjuangan kamu dan Mama. Dan bukan cuma perjuangan untuk kita berdua saja, Puan. Tapi buat perempuan-perempuan Indonesia'," tuturnya sambil menangis, menirukan ucapan Megawati.

Meski tak ada yang menyampaikan perundungan secara langsung karena status sebagai seorang perempuan, Puan menyebut hal itu dirasakannya.

"Maka saya bilang perempuan itu kerjanya harus dua kali lipat. Itu untuk membuktikan dirinya mampu, punya kapasitas, kapabilitas. Dan saya juga selalu mengatakan kita tidak boleh lupa kodrat kita sebagai perempuan. Kita bisa jadi seorang istri, seorang ibu, tapi kalau bicara gender jangan dianggap perempuan tidak mampu," kata Puan.

Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa dirinya menerima kenyataan bahwa ayahnya, Taufiq Kiemas sudah berpulang. Menurutnya, hal itu tak boleh menghentikan perjuangan.

"Saya pernah pikir juga kalau (bapak masih ada akan berbeda), tapi saya kuatkan hati saya, mungkin harus seperti ini jalannya. Jadi saya harus tetap bisa maju, tetap semangat walaupun nggak ada Pak Taufiq,"

"Ini suatu pembuktikan bahwa saya mampu, dan saya akan tunjukkan kepada Pak Taufik dan Ibu Mega, bahwa anak perempuannya bisa," kata Puan.

Puan meyakini, perjuangan tidak akan sia-sia. Di tengah berbagai tantangan, dia memastikan tetap akan berjuang demi nasib dan kesejahteraan perempuan Indonesia.

"Apa yang saya lakukan ini harusnya bisa berguna bagi perempuan-perempuan Indonesia. Jadi ayo perempuan-perempuan Indonesia, harus semangat. Dan kita harus sama-sama bersatu, bergotong royong demi kemajuan bangsa ini ke depan, di manapun posisi kita, pasti bisa," ujarnya.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK