
Alasan Guntur Romli Sentil Anies 'al-Firauni': Makan Omongan Sendiri

Cuitan pegiat media sosial Guntur Romli yang sempat menyebut Anies Baswedan sebagai 'al-Firauni' pada 2021 kembali ramai diperbincangkan. Hal ini disebabkan Guntur mengkritik budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai 'Firaun'.
Guntur pun menjelaskan maksud tulisannya yang menyebut Anies sebagai 'al-Firauni'. Menurutnya, kasus Anies dengan Jokowi berbeda.
Ia mengatakan Jokowi sebelumnya tidak pernah menyinggung soal Firaun. Sementara Anies yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta termakan omongannya sendiri karena pernah menyindir pemerintahan sebelumnya sebagai Firaun dan Namrud.
"Maksud twit saya dulu itu, Anies kemakan omongannya sendiri yang bawa-bawa Firaun dan Namrud kan dia juga. Waktu Pilkada DKI, dia menyindir pemerintahan sebelumnya, yang membangun Jakarta, dia sebut 'Firaun dan Namrud juga bisa'," kata Guntur kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).
Guntur mencontohkan, Anies sempat menyindir pemerintahan sebelumnya yang kerap pamer 'benda mati'. Nyatanya setelah menjabat, lanjut Guntur, Anies melakukan hal yang sama.
"Ternyata setelah jadi, Anies juga pamer hal-hal yang dia bangun. Dia juga membangun yang dia sebut dengan 'benda-benda mati' seperti Tugu Sepatu, Monumen Bambu, Monumen Batu," ujar dia.
"Beda dengan Pak Jokowi, yang tidak pernah sebut-sebut Firaun, tiba-tiba diserang oleh Cak Nun, disamakan dengan Firaun," sambungnya.
Guntur pun menilai istilah yang digunakan Cak Nun sangat tidak elok lantaran seakan menganggap Jokowi sebagai musuh dari agama. Sebab, menurut dia, dalam agama Islam, Firaun merupakan musuh Allah dan nabi.
Namun, Guntur mengapresiasi tinggi Cak Nun yang meminta maaf atas ucapannya itu. Ia juga menganggap Cak Nun memiliki jiwa yang besar.
"Saya kira itu, saya juga takjub Cak Nun mau minta maaf mau mengaku, itu menunjukkan Cak Nun yang semakin berjiwa besar," ucap dia.
Cak Nun sebelumnya menjadi sorotan publik nasional setelah cuplikan video ceramahnya menampilkan Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.
Cak Nun pun belakangan menyampaikan permintaan maaf karena telah 'mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan'. Permintaan maaf itu disampaikan melalui video yang berjudul 'Mbah Nun Kesambet' di kanal YouTube CakNun.com, Selasa (17/1),
"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun.
Cak Nun juga mengaku sama sekali tak berniat mengaitkan materi ceramahnya dengan tokoh Firaun, Haman, maupun Qorun. Semua tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya tanpa kendali.
"Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," ujarnya.
(mnf/tsa)[Gambas:Video CNN]