Noneng, salah satu korban serial killer Wowon Erawan Cs sempat dilaporkan hilang ke Polres Cimahi. Ia merupakan mertua Wowon.
Noneng juga merupakan ibu dari istri Wowon, yakni Wiwin yang juga menjadi salah satu korban tewas.
"Ternyata salah satu korban atas nama almarhum Noneng ada laporannya, ada laporan kehilangannya di Polres Cimahi," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyatanya, Noneng dibunuh oleh tersangka Duloh. Jasad Noneng kemudian dimasukkan ke lubang yang di rumah Cianjur bersama dengan jasad anaknya, Wiwin.
Dari 9 korban tewas, Siti dan Farida diduga menjadi sosok pertama dari rangkaian aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon Cs. Keduanya merupakan seorang TKW.
Dugaan ini didasari karena ada momen di mana Wowon menyuruh Noneng yang merupakan mertuanya untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.
Jasad Siti yang kemudian ditemukan oleh warga lantas dimakamkan di Garut. Sementara korban Farida dikuburkan di dalam lubang di sebuah rumah di Cianjur.
Noneng menjadi korban selanjutnya dengan tersangka Duloh sebagai eksekutor. Setelah Noneng tewas, barulah Wowon menghabisi nyawa istrinya Wiwin yang juga merupakan anak dari Noneng.
Korban Noneng dan Wiwin dibunuh pada hari yang sama. Setelah tak bernyawa, keduanya lantas dikubur dalam lubang yang sama di Cianjur.
Kemudian, aksi pembunuhan terhadap Halimah dilakukan oleh Duloh. Saat pembunuhan terjadi, Halimah masih berstatus sebagai istri Wowon.
Halimah tewas, Wowon lantas menikah dengan Maemunah. Ia merupakan anak Halimah. Dari pernikahan ini, keduanya memiliki dua anak yakni Bayu dan Neng Ayu.
Namun, Bayu kemudian dibunuh oleh Duloh di Cianjur dan kemudian dikuburkan dalam sebuah lubang di samping rumah Wowon.
Selanjutnya, rangkaian aksi pembunuhan berpindah ke Bantar Gebang, Kota Bekasi. Di sini, tiga orang dibunuh dengan cara diracun dan dicekik. Yakni Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.