Kecewa SK Kepengurusan PPP Mardiono, Putra Haji Lulung Pilih Mundur
Putra almarhum Abraham Lunggana atau Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana mengaku kecewa dengan surat keputusan (SK) terkait kepengurusan baru yang dikeluarkan Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
Tirta mengatakan, karena SK itu dirinya kini memutuskan keluar PPP. Dia terutama kecewa karena SK itu juga tak memasukkan kerabat dekatnya, Najmi Mumtaza Rabbany atau Gus Najmi yang sebelumnya menduduki posisi Sekretaris Wilayah DPW PPP DKI Jakarta.
"Memang yang namanya pergantian atau semacam apa itu pastinya ada rasa kecewa dari kami, apalagi sahabat saya ini Gus Najmi yang luar biasa punya semangatnya sampai tidak ada dalam SK itu," kata Tirta usai mendatangi Kantor Pusat Partai NasDem, Minggu (29/1).
SK yang dimaksud merujuk pada perubahan susunan Kepengurusan DPW PPP Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2021-2026 bernomor 0790/SK/DPP/W/I/2023. Dalam SK yang diteken Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono pada 17 Januari itu, Tirta dicopot sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Sepekan kemudian, pada 23 Januari, Tirta kemudian melayangkan surat pengunduran dirinya dari PPP. Namun, ia mengaku hingga kini belum menerima respons dari pengurus pusat PPP.
"Sudah diterima, tinggal belum ada respons," katanya.
Tirta mundur bersama sejumlah pengurus PPP DKI lain, seperti DPC Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Pada kesempatan yang sama, ia juga menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan selalu calon presiden dari NasDem.
Tirta menyatakan bahwa keputusan dirinya mendukung Anies di 2024 untuk meneruskan Sang Ayah, Haji Lulung.
"Jadi saya akan melanjutkan perjuangan tersebut, walaupun nantinya PPP tidak mendukung Anies. Kalau PPP tidak mendukung pak Anies, tentunya kami akan berjuang untuk terus berjuang bersama-sama Pak Anies," ucap Tirta.